Hotna Panjaitan, 058510753
(1991)
PENGARUH FRAKSI ETER BIJI BLUSTRU (LUFFA CYLINDRICA Roem) TERHADAP KADAR TESTOSTERON PADA SERUM RATTUS NORVEGICUS.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Testosteron memegang peranan penting dalam siklus
spermatogenesis yang memproduksi spermatozoa. Testosteron
berfungsi melakukan pematangan pada tahap akhir
spermatogenesis. Karena kadar testosteron dalam darah
sangat kecil (n mol/L) maka diperlukan suatu alat pengukur
yang mampu mengukur sampai pada kadar tersebut. RIA adalah
suatu tehnik analisis yang sangat peka dan selektif dan
mampu mendeteksi suatu zat yang hanya mempunyai kadar pada
satuan nano atau piko, seperti hormon dan vitamin.
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian
ekstrak fase eter dari biji tanaman blustru <Luffa
cylindrica, Roem) terhadap kadar hormon testosteron pada
serum tikus putih jantan, strain Wistar berumur 3 - 4
bulan. Banyaknya hewan coba 15 ekor, dibagi dalam tiga
kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5
ekor. Kelompok tersebut diberi ekstrak dalam bentuk
suspensi dengan suspending agen PVP.
Sebelum masa perlakuan dilakukan pengambilan sampel
darah melalui intra cardial untuk memperoleh serum. Sehari
setelah pengambilan sampel darah diberi sediaan ekstrak
sehari sekali secara oral selama 49 hari sesuai dengan
dosis masing-masing kelompok. Pada hari kelimapuluh sampel
darah diambil kembali dengan cara yang sama dengan
sebelumnya. Sampel yang diperoleh dari sebelum dan
sesudah perlakuan, dilakukan pemeriksaan kadar testosteron
dengan metode RIA.
Hasil penelitian yang diperoleh dari metode ini,
menunjukkan bahwa secara rata-rata terjadi peningkatan
kadar testosteron antara keadaan sebelum diberikan sediaan
ekstrak sehari sekali secara oral selama 49 hari dengan
keadaan setelah diberikan ekstrak tersebut. Namun dengan
uji statistik tidak memberikan makna yang signifikan pada
ketiga dosis.
Actions (login required)
|
View Item |