WAHYU SUWANDARI, 050210127E (2009) OPTIMASI KADAR SERBUK Aloe vera SEBAGAI PELEMBAB YANG STABIL, EFEKTIF DAN ASEPTABEL DALAM BASIS VANISHING CREAM ALOE BABBADENSIS; MOISTURE; VANISHING CREAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-suwandariw-9017-abstract-8.pdf Download (373kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-suwandariw-8906-ff6308.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang kadar optimal kadar serbuk Aloe vera sebagai pelembab yang stabil, efektif dan aseptabel. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya keinginan peneliti untuk mengetahui berapa kadar optimal dari serbuk Aloe vera (0,05%;0,1%;0,5%) yang dapat menghasilkan sediaan yang stabil, efektif dan aseptabel sebagai pelembab dalam basis vanishing cream. Untuk melihat karakteristik dan stabilitas fisik sediaan, dilakukan pemeriksaan terhadap tipe emulsi, organoleptis, pH sediaan, dan diameter penyebaran. Selanjutnya dilakukan uji efektifitas dan uji aseptabilitas sediaan. Pemeriksaan tipe emulsi dilakukan dengan cara mengamati warna dengan penambahan metilen blue dan sudan III, didapatkan warna biru merata dengan penambahan metilen blue dan tidak berwarna jingga merata dengan penambahan Sudan III sehingga disimpulkan bahwa sediaan mempunyai tipe emulsi m/a. Untuk stabilitas didapatkan hasil, sediaan stabil selama 30 hari setelah pembuatan. Pemeriksaan organoleptis dilakukan dengan cara mengamati warna dan tekstur sediaan. Didapatkan hasil sediaan berwarna putih dan bertekstur lembut. Sedangkan untuk stabilitas didapatkan sediaan stabil selama 30 hari setelah pembuatan. Pemeriksaan terhadap pH dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh pH sediaan terhadap penambahan berbagai kadar Aloe vera dan melihat stabilitas dari sediaan. Hasil yang didapatkan adalah peningkatan kadar mempengaruhi penurunan pH tetapi secara statistik peningkatan kadar tidak mempengaruhi pH. Sedangkan pada stabilitas pH sediaan stabil selama 30 hari setelah pembuatan karena mempunyai nilai %KV lebih kecil dari 6% (Depkes RI, 1994). Pengamatan terhadap diameter penyebaran untuk mengetahui adanya pengaruh kadar Aloe vera terhadap kapasitas penyebaran sediaan. Didapatkan hasil bahwa formula II dan formula III mempunyai kapasitas penyebaran yang lebih bagus dibandingkan kontrol dan formula I, sedangkan pada stabilitas selama 30 hari setelah pembuatan semua formula dianggap stabil karena mempunyai nilai %KV lebih kecil dari 6% (Depkes RI, 1994). Untuk uji efektivitas sediaan diuji menggunakan metode modifikasi The Sorption-Desorption Test (SDT) yaitu dengan cara mengukur % berat sediaan dan gel selama 0;0,5;1;2; dan 24 jam pengamatan, dari data tersebut dapat dihitung AUC dari tiap formula, formula yang mempunyai AUC yang paling besar adalah yang paling efektif dibandingkan dengan yang lain didapatkan AUC formula III memiliki nilai paling hesar. Kemudian dilanjutkan dengan uji statistik dan didapatkan hasil kontrol berbeda bermakna dengan formula I, formula II dan formula III. Sedang formula I, formula II dan formula III tidak berbeda bermakna. Dapat disimpulkan perbedaan kadar tidak mempengaruhi hasil efektifitas sediaan pelembah. Pada aseptabilitas sediaan diujikan pada 10 responden meliputi kemudahan dioleskan, kesan pada saat pemakaian (kelembutan, sensasi dingin), kemudahan dibersihkan dengan tissue. Dapat disimpulkan bahwa formula III mempunyai kriteria yang diinginkan oleh responden.

Actions (login required)

View Item