Mega Soekarno Sumarlan (2020) Pemanfaatan Air Laut Sisa Produksi Garam (Bittern) Sebagai Koagulan Untuk Menurunkan Konsentrasi Timbal (Pb2+) Dan Kekeruhan Pada Limbah Cair Industri Batik. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN DEPAN) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (1MB)
	Text (ABSTRAK) 8. ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text (DAFTAR ISI) 10. DAFTAR ISI.pdf Download (1MB)
	Text (BAB 1) 14. BAB I.pdf Download (1MB)
	Text (BAB 2) 15. BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 12 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 16. BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 12 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 17. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 12 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 18. BAB V.pdf Restricted to Registered users only until 12 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 19. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB)
	Text (LAMPIRAN) 20. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 12 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (KESEDIAAN PUBLIKASI) 6-SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH - mega soekarno.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis koagulan air laut sisa produksi garam (bittern) dan kecepatan pengadukan cepat terhadap penurunan konsentrasi timbal (Pb2+) dan kekeruhan pada limbah cair industri batik serta mengetahui dosis koagulan dan kecepatan pengadukan cepat yang optimum. Sampel limbah cair batik yang digunakan diambil dari salah satu industri batik yang berada di Sidoarjo. Karakteristik awal limbah cair industri batik menunjukkan konsentrasi timbal (Pb2+) dan kekeruhan sebesar 6,34 mg/L dan 500,25 NTU. Nilai konsentrasi timbal (Pb2+) yang belum memenuhi baku mutu limbah cair pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 sehingga perlu dilakukan pengolahan air limbah dengan alternatif pengolahan koagulasi dan flokulasi. Koagulan yang digunakan dalam proses koagulasi dan flokulasi, yaitu air laut sisa produksi garam (bittern) dengan variasi dosis 5%, 15%, 25%, dan 35%. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan jar test dengan variasi kecepatan pengadukan cepat 55 rpm, 90 rpm, dan 125 rpm selama 5 menit dan kecepatan pengadukan lambat 30 rpm selama 15 menit. Hasil penelitian dianalisis statistik dengan uji Anova Two-Way yang menunjukkan bahwa variasi dosis koagulan dan variasi kecepatan pengadukan cepat tidak memiliki pengaruh terhadap persentase penurunan konsentrasi timbal (Pb2+) dan kekeruhan pada limbah cair batik. Dosis koagulan optimum sebesar 15% dan kecepatan pengadukan cepat optimum sebesar 55 rpm dengan persentase penurunan konsentrasi timbal (Pb2+) dan kekeruhan sebesar 99,26% dan 93,97%. Konsentrasi timbal (Pb2+) akhir yang telah diolah menggunakan dosis koagulan dan kecepatan pengadukan cepat yang optimum sebesar 0,047 mg/L sudah sesuai dengan baku mutu.

Actions (login required)

View Item