Bastian Ragas (2020) Pengaruh Transportasi Kering Dengan Media Jerami Padi Terhadap Kelulushidupan, Waktu Penyadaran. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN DEPAN)
1. HALAMAN DEPAN.pdf Download (487kB) |
|
Text (RINGKASAN)
2. RINGKASAN.pdf Download (107kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (113kB) |
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
4. I PENDAHULUAN.pdf Download (55kB) |
|
Text (BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA)
5. II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (185kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 2 KERANGKA KONSEPTUAL)
6. III KERANGKA KONSEPTUAL.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (272kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV METODOLOGI)
7. IV METODOLOGI.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (442kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN)
8. V HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (156kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN)
9. VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (42kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (116kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
11. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (222kB) | Request a copy |
|
Text (PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI)
148-Kesediaan Perpus.docx - bastian ragas.pdf Restricted to Registered users only Download (28kB) | Request a copy |
Abstract
Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu komoditas akuakultur yang menjadi komoditas unggulan di Indonesia. Kakap putih banyak diminati oleh pembudidaya karena memiliki pasar yang luas serta harga jual yang tinggi. Permasalahan yang membuat terbatasnya distribusi kakap putih dalam keadaan segar yaitu pada sistem transportasi. Sejauh ini teknik transportasi yang diterapkan oleh kebanyakan pembudidaya atau distributor untuk mendistribusikan ikan kakap putih masih menggunakan transportasi basah yang memiliki beberapa keterbatasan di dalamnya. Sistem transportasi lain yang mampu meningkatkan efisiensi dalam distribusi kakap putih yaitu sistem transportasi kering dengan jerami padi sebagai medianya. Sehingga diperlukan penelitian terkait waktu penyadaran ikan, tingkat kelulushidupan, dan kadar glukosa darah ikan kakap putih, untuk mengetahui keefektifan penggunaan sistem transportasi kering tersebut pada ikan kakap putih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan adalah penerapan transportasi kering menggunakan media sekam padi dengan lama waktu yang berbeda, yaitu P0 (kontrol/transportasi basah 6 jam), P1 (1 jam), P2 (3 jam), P3 (6 jam) dan P4 (8 jam) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter utama yang diamati adalah tingkat kelulushidupan (%), waktu penyadaran ikan (menit) dan kadar glukosa pada ikan (mg/dL). Parameter pendukung yang diamati adalah fluktuasi suhu selama proses transportasi (oC). Analisa data menggunakan analisis variansi (ANAVA). Apabila terdapat pengaruh pada pemberian perlakuan, maka dilakukan uji lanjutan menggunakan uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Range Test) dengan taraf nyata 95% untuk mengetahui perbedaan perlakuan satu dengan perlakuan yang lain serta mengetahui perlakuan yang terbaik. Hasil penelitian dengan penerapan proses transportasi kering ikan kakap putih menggunakan media jerami padi dengan lama waktu yang berbeda didapatkan 4 fase pembugaran. Fase 1 menyatakan Ikan kakap putih dalam keadaan tubuh terbalik, tidak adanya pergerakan, lemahnya gerakan operculum dan mulut terbuka lebar. Fase 2 menyatakan Ikan kakap putih mengeluarkan banyak lendir hingga air pada akuarium pembugaran mengental. Fase 3 menyatakan pergerakan operculum pada ikan kakap putih mulai mencepat, namun pergerakan ikan masih belum stabil. Fase 4 menyatakan pergerakan operculum pada ikan kakap putih kembali normal dan stabil kembali. Lama waktu transportasi ikan turut berpengaruh terhadap berlangsungnya fase-fase tersebut selama proses pembugaran ikan. Penerapan metode transportasi kering putih dengan lama waktu yang berbeda tercatat berpengaruh terhadap tingkat kelulushidupan dan kadar glukosa ikan kakap putih. Tingkat kelulushidupan ikan kakap putih pasca transportasi sebesar 100% untuk P0 dan P1; 83% untuk P2; 49,5% untuk P3 dan 0% untuk P4. Sedangkan untuk kadar glukosa darah ikan kakap putih pasca transportasi tercatat mengalami peningkatan secara keseluruhan. Sebesar 34,83 mg/dL untuk P0; 36,3 mg/dL untuk P1; 41,6 mg/dL untuk P2; dan 52,6 mg/dL untuk P3. Kelompok P4 tidak dilakukan pengukuran kadar glukosa akhir dikarenakan ikan sampel mengalami kematian total sejak memasuki fase pembugaran.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PK.BP.148-20 Rag p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Ikan Kakap Putih, Budidaya Ikan, Duncan’s Range Test, Rancangan Acak Lengkap | |||||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH20.3-191 Aquaculture |
|||||||||
Divisions: | 17. PSDKU Banyuwangi > Budidaya Perairan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | shiefti dyah alyusi | |||||||||
Date Deposited: | 25 Jan 2021 09:33 | |||||||||
Last Modified: | 25 Jan 2021 14:05 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/103315 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |