Yohan Nayogyani Sabath, 0500122244 (2006) PENGARUH PEMBERIAN PER-ORAL JUS BUAH JAMBU BIJI DELIMA, JAMBU BIJI MANIS, JAMBU BANGKOK TERHADAP PERMEABILITAS VASKULAR MENCIT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-sabathyoha-1555-kkbkk-2-k.pdf Download (413kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-mamiekdwid-1551-ff8705-p.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Jambu biji merupakan salah satu tanaman tradisional yang banyak digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat. Secara klinis, ekstrak dari daun jambu biji telah terbukti dapat menyembuhkan penderita demam berdarah. Demam berdarah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus degue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD cenderung meningkat setiap tahun. Manifestasi klinis yang mungkin terjadi pada penderita demam berdarah adalah peningkatan permeabilitas vaskular dan gangguan hemostatis. Peningkatan permeabilitas vaskular ini akan menyebabkan terjadinya kebocoran plasma dan mengakibatkan syok. Dan jika tidak ditangani dengan benar akan menyebabkan kematian. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa buah jambu biji mempunyai kandungan quercetin dan dari studi literature telah diketahui bahwa quercetin mempunyai kemampuan untuk mengurangi permeabilitas vaskular. Sehingga diharapkan buah jambu biji yang mempunyai kandungan yang sama juga bisa menurunkan permeabilitas vaskular. Pada penelitian ini, untuk dapat mengetahui bioaktivitas dari buah jambu biji dalam menurunkan permeabilitas vaskular mencit dilakukan uji permeabilitas vaskular dengan menggunakan zat warna Trypan Blue dan induksi larutan asam asetat. Penelitian ini menggunakan hewan coba mencit putih (Mus musculus), strain BALB/c, jantan sebanyak 40 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi CMC Na 0,5% peroral; kelompok kontrol positif yang terdiri atas kelompok suspensi indometasin dan kelompok suspensi quercetin; dan tiga kelompok uji yang masing-masing diberikan jus buah jambu biji delima, jambu biji manis dan jambu bangkok secara peroral. Dosis yang diberikan didasarkan atas kadar kuersetin yang telah terbukti mampu menurunkan permeabilitas vaskular, yang terdapat dalam masing-masing buah jambu biji yaitu 0,777 mg / 20 g berat badan mencit. Empat puluh menit setelah pemberian peroral, hewan coba diinjeksi intravena melalui vena ekor dengan larutan Trypan Blue 4% dalam NaCl 0,9%. Tiga puluh menit kemudian, hewan coba diinjeksi intraperitonial dengan larutan asam asetat 1% dalam NaCl 0,9%. Dua puluh menit kemudian, mencit dibunuh dengan menggunakan eter, kemudian dinding abdominal dipotong untuk melihat entrail. Entrail dicuci dengan 5mL NaCl 0,9%, cucian tersebut ditampung dalam tabung reaksi dan kemudian disentrifus. Kemudian absorbannya diukur pada 583 nm (Spektrofotometer model 557, Hitachi Double Wavelength-Double Beam). Data hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar Trypan blue dalam mencit yang diberi indometasin, quercetin, CMC Na, jambu biji delima, jambu biji manis, dan jambu biji bangkok adalah berturut-turut 19 µg/5ml; 23,7636 µg/5ml; 57,6814 µg/5ml; 41,7514 µg/5ml; 34,8629 µg/5m1; 37,5171 µg/5ml. Kemudian dari data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode uji Anova satu arah pada tingkat kepercayan 95% dan dilanjutkan uji HSD. Dari hasil uji Anova didapatkan diperoleh bahwa harga F hitung (14.38311) lebih besar dari F tabel (2,69) dengan harga signifikansi 0.000 kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa minimal ada satu pasang kelompok yang memiliki perbedaan bermakna. Sedangkan dari hasil perhitungan HSD didapatkan bahwa kelompok buah jambu biji delima mempunyai perbedaan bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (CMC Na), dengan kelompok indometasin dan dengan kelompok quercetin. Sedangkan kelompok jambu biji manis mempunyai perbedaan bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan dengan kelompok indometasin. Sedangkan kelompok jambu bangkok mempunyai perbedaan bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok indometasin. Tetapi antar masing-masing buah jambu biji delima, jambu biji manis dan jambu bangkok tidak mempunyai perbedaan bermakna. Sedangkan dari perhitungan persentase nenurunan permeabilitas didapatkan hasil : indometasin = 67,06 %, quercetin = 58,80 %, jambu biji delima = 27,62 %, jambu biji manis = 39,56 %, dan jambu bangkok = 34,96 %. Dari data-data hasil penelitian diatas, disimpulkan bahwa masing-masing buah jambu biji delima, jambu biji manis dan jambu bangkok mempunyai kemampuan untuk menurunkan permeabilitas vaskular mencit, dan jambu biji manis mempunyai kemampuan menurunkan permeabilitas terbesar. Sehingga dilakukannya penelitian ini bisa dijadikan pertimbangan dalam penentuan atau pemilihan bahan baku yang sesuai.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF 88/05 Sab p | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | GUAVA; DENGUE; QUERCETIN | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine |
||||||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | ||||||||||||
Date Deposited: | 02 Aug 2006 12:00 | ||||||||||||
Last Modified: | 06 Jun 2017 20:18 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10353 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |