Okta Rahmawati (2006) PENGARUH CaCl2 DALAM FORMULA COUPLING AGENT GEL CARBOMER 940 TERHADAP STABILITAS FISIK dan KUALITAS HASIL ULTRASONOGRAFI (Intensitas Gelombang Echo). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-rahmawatio-1708-kkbkk-2-k.pdf Download (411kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-rahmawatio-1708-ff1490-p.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Kualitas gambar hasil pemeriksaan ultrasonografi dipengaruhi oleh intensitas gelombang ultrasonik yang direfleksikan oleh jaringan tubuh yang diperiksa (echo). Semakin kuat intensitas echo maka kualitas gambar yang dihasilkan dari pemeriksaan ultrasonografi akan semakin jelas. Transmisi gelombang ultrasonik dihalangi oleh udara yang terjebak di antara permukaan kulit yang diperiksa dan transduser yang digunakan, sehingga dibutuhkan suatu bahan yang dikenal dengan istilah coupling agent untuk menghilangkan lapisan udara tersebut. Beberapa bahan yang umum digunakan sebagai coupling agent adalah air, gel hidrofilik, minyak mineral dan white petrolatum. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa gel hidrofilik merupakan pilihan terbaik sebagai coupling agent (Casarotto, 2003). Nilai pelemahan dan kecepatan gelombang ultrasonik dipengaruhi konsentrasi elektrolit, jenis elektrolit, densitas dan kompresibilitas sistem. Penambahan elektrolit akan meningkatkan densitas sistem mengakibatkan hamburan gelombang ultrasonik kecil serta memiliki nilai pelemahan gelombang yang kecil sehingga intensitas gelombang echo yang dihasilkan tinggi, maka hanya dibutuhkan nilai penguatan gelombang yang kecil untuk bisa ditampilkan pada layar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan elektrolit CaCl2 pada gel dengan basis carbomer 940 2% terhadap stabilitas fisik dan kualitas hasil ultrasonografi. Kualitas hasil ultrasonografi diukur berdasarkan nilai penguatan gelombang ultrasonik. Formula yang dibuat dalam penelitian ini terdiri dari 4 macam, yaitu formula kontrol dengan konsentrasi CaCl2 0%, formula 1 dengan konsentrasi CaCl2 0,5% ,formula 2 dengan konsentrasi CaCl2 0,6% dan formula 3 dengan konsentrasi CaCl2 0,7%. Pada proses pembuatan masing – masing formula dilakukan replikasi 3 kali. Uji stabilitas fisik yang dilakukan pada sediaan coupling agent gel carbomer meliputi pemeriksaan organoleptis (kejernihan, bau dan konsistensi), pH, viskositas dan daya sebar yang dilakukan pada hari ke 3, 30, 40, 50 dan 60 setelah pembuatan dengan kondisi suhu 29°± 1°C. Data hasil pemeriksaan organoleptis dianalisa secara deskriptif. Untuk hasil pemeriksaan pH dianalisa dengan membandingkan profil nilai rata- rata pH sediaan serta koefisien variasi nilai rata – rata pH sediaan selama hari pemeriksaan. Nilai koefisien variasi kurang dari 5% menunjukkan bahwa sediaan stabil. Data hasil pemeriksaan viskositas dianalisa menggunakan uji statistik ANOVA satu arah dengan p (0,05), sedangkan untuk hasil pemeriksaan daya sebar dianalisa dengan membandingkan profil daya sebar untuk masing – masing formula selama hari pemeriksaan. Uji aseptabilitas sediaan dilakukan pada 10 orang responden wanita sehat dengan parameter kemudahan diratakan, kelembutan, sensasi dingin saat digunakan, kemudahan dibersihkan dan kekeringan kulit setelah pemakaian. Analisa data untuk uji aseptabilitas dilakukan dengan menjumlahkan respon yang sama dari responden untuk tiap parameter dan dihitung prosentasenya terhadap jumlah respon total. Uji kualitas sediaan coupling agent gel carbomer dilakukan menggunakan metode Ultrasonic Flaw Detection. Pada metode ini kualitas hasil ultrasonografi diukur melalui nilai penguatan gelombang ultrasonik untuk menentukan lokasi cacat blok kalibrasi yang digunakan. Variabel yang memepengaruhi intensitas gelombang ultrasonik sengaja dibuat tetap yaitu besar tampilan echo pada layar, kecepatan gelombang suara, kedalaman blok, frekuensi dan tekanan transducer. Analisa data untuk uji kualitas coupling agent digunakan metode ANOVA satu arah dengan p (0,05). Dari hasil penelitian yang diiakukan dapat disimpulkan bahwa penambahan CaCl2 dengan konsentrasi 0,5%b/v, 0,6%b/v dan 0,7%b/v akan menurunkan konsistensi dan kejernihan sediaan, tetapi tidak mempengaruhi stabilitas organoleptis dan pH sediaan selama hari pemeriksaan. Konsentrasi CaCl2 sebesar 0,5%b/v dan 0,7%b/v tidak mempengaruhi viskositas sediaan selama hari pemeriksaan. Sedangkan untuk konsentrasi CaCl2 sebesar 0,6% mengakibatkan peningkatan viskositas sediaan antara pemeriksaan hari ke 3 sampai hari ke 30, tetapi setelah pemeriksaan hari ke 30 viskositas sediaan tetap stabil sampai pemeriksaan hari ke 60 setelah pembuatan. Peningkatan konsentrasi CaCl2 dari 0,5%b/v, 0,6%b/v dan 0,7%b/v yang ditambahkan pada sediaan coupling agent gel carbomer dengan konsentrasi 2%b/v akan meningkatkan kualitas hasil ultrasonografi sebab semakin tinggi konsentrasi CaCl2 mengakibatkan kerapatan media meningkat mengakibatkan hamburan gelombang ultrasonik kecil sehingga intensitas gelombang echo tinggi dan hanya dibutuhkan nilai penguatan gelombang yang kecil untuk menghasilkan gambar hasil ultrasonografi yang jelas pada layar. Kualitas gambar hasil ultrasonografi yang paling bagus diberikan oleh sediaan dengan penambahan konsentrasi CaCl2 0,7% yang menunjukkan penurunan nilai penguatan gelombang sebesar 11,47% terhadap sediaan tanpa penambahan CaCl2 (kontrol).
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF 149/06 Rah p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | ULTRASONIC IMAGING | |||||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 22 Aug 2006 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 16 Jul 2017 18:09 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10365 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |