STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN BEDAH ORTOPEDI ARTHROPLASTI (Studi di Instalasi Rawat Inap SMF Ortopedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

Noor Fatehah Jamel, 050710244 (2011) STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN BEDAH ORTOPEDI ARTHROPLASTI (Studi di Instalasi Rawat Inap SMF Ortopedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2012-jamelnoorf-24054-ff.-08---k.pdf

Download (484kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2012-juliantoek-20471-ff.09--k.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Arthroplasti merupakan tindakan operasi bersih, bertujuan menggantikan sendi rusak dengan sendi prostetik untuk memulihkan mobilisasi anggota tubuh dan mengurangkan rasa nyeri. Kerana terdapat pemasangan prostetik maka diperlukan pemberian antibiotika profilaksis dan untuk penanganan infeksi luka operasi (ILO) diberikan antibiotika terapi yang dapat bersifat empiris dan definitif. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi profil penggunaan antibiotika profilaksis dan juga terapi pada pasien bedah ortopedi arthroplasti di Instalasi Rawat Inap SMF Ortopedi dan Traumatologi, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Pola penggunaan antibiotika meliputi jenis, dosis, rute, waktu pemberian, frekuensi pemberian dan lama penggunaan antibiotika selama berada di rumah sakit. Dan juga untuk melihat kemungkinan terjadinya Drug Related Problem (DRPs) pada pasien selama berada di rumah sakit. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan mengambil dan mengumpulkan data dari Dokumen Medis Kesehatan (DMK) pasien ortopedi yang menjalani operasi arthroplasti selama periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2010. Sebanyak 41 sampel yang diperoleh yaitu 14 laki-laki (34%) dan 27 perempuan (66%) dengan rentang usia 21-50 tahun (32%) dan 51-80 tahun (68%). Antibiotika profilaksis yang digunakan ceftriaxone (53%), cefazolin (37%), cefotaxime (2%), ceftriaxone + netilmisin sulfat (2%), cefotaxime + netilmisin sulfat (2%), cefazolin + gentamisin (2%) dan sulbactam + cefoperazone + ceftriaxone (2%). Antibiotika lokal yang digunakan adalah gentamisin yang diberikan pada 10 pasien (45%). Kesemua profilaksis diberikan 1 jam sebelum insisi dilakukan. Untuk antibiotika terapi, yang digunakan adalah ceftriaxone IV (35%), cefazolin IV (17%), cefixime PO (17%), cefadroxil PO (10%), cefazolin IV + gentamisin IV (3%), cefadroxil PO + levofloxacin PO (2%), sulbactam + cefoperazone PO (2%), ceftriaxone IV + netilmisin sulphate IV (2%), levofloxacin PO (2), cefadroxil PO + cefixime PO (2%), cefadroxil IV + ciprofloxacin PO (2%), ceftriaxone IV + amikacin IV (2%), dan cefotaxime IV + gentamisin IV (2%). Kategori DRP yang terjadi adalah interaksi obat. Dari hasil penelitian ini disarankan agarkan dilakukan pemantauan fungsi ginjal pada pasien geriatrik yang diberikan terapi kombinasi cefazolin dengan gentamisin dan kombinasi gentamisin dengan ketorolak. Seterusnya penelitian selanjutkan dilakukan secara prospektif agar dapat dilihat pasien mengalami efek samping obat atau tidak. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian antibiotika profilaksis dan terapi masih bersifat empirik, dimana bagi profilaksis antibiotika dipilih berdasarkan peta kuman, pola sensitivitas dan pengalaman klinisi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF. 08 / 12 Jam s
Uncontrolled Keywords: ANTIBIOTICS
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS200-201 Pharmaceutical dosage forms
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Kimia Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
Noor Fatehah Jamel, 050710244UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAniek Setiya Budiatin, Dra., Apt., M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Ani Sistarina
Date Deposited: 02 Jul 2012 12:00
Last Modified: 28 Jul 2016 11:29
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10408
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item