UJI EFEKTIVITAS GABA AGONIS SEBAGAI ANALGESIK UNTUK NYERI NEUROPATI PADA MENCIT

DWI MAKMUROH NURUL QOMAR PURNAMAWATI, 050212548 (2007) UJI EFEKTIVITAS GABA AGONIS SEBAGAI ANALGESIK UNTUK NYERI NEUROPATI PADA MENCIT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-purnamawat-4428-ff26_07-k.pdf

Download (399kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-purnamawat-4428-ff26_07.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Nyeri neuropati merupakan nyeri yang dikarenakan adanya lesi pada sistem saraf perifer maupun pusat. Nyeri ini bersifat kronik dan mengakibatkan penurunan kualitas hidup penderita. Dewasa ini prevalensi penderita nyeri kronik di dunia terus meningkat setiap tahunnya dan tata laksana terapi dari WHO untuk mengatasi nyeri ini ternyata kurang optimal. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dicari alternatif terapi berdasarkan mekanisme penghantaran nyeri dengan menggunakan GABA receptor agonis seperti gabapentin sebagai analgesic adjuvants untuk mengatasi nyeri neuropati. Gabapentin berperan untuk meningkatkan konsentrasi serta kecepatan sintesis dari GABA dalam otak. Mekanisme kerja dari gabapentin adalah dengan meningkatkan aktivitas , lutamic acid decarboksilase (GAD). Agonis GABA ini juga mengatur aliran kalsium dalam sel sehingga menurunkan firing of the transmission cell dan menghambat pelepasan glutamat. Uji efektivitas gabapentin sebagai analgesik untuk nyeri neuropati pada mencit telah dilakukan dengan metode stimulasi panas. Untuk mencontoh keadaan nyeri yang bersifat neuropati yang terjadi secara alamiah pada manusia, dilakukan ligasi pada saraf sciatic pada hewan coba tersebut (kelompok ligasi), seperti yang telah digambarkan oleh Chung Pada kelompok kontrol (sham) dilakukan prosedur yang sama, tetapi tanpa pengikatan saraf sciatic. Parameter yang digunakan dalam pengamatan ini adalah waktu ketahanan mencit terhadap stimulasi panas yang dihasilkan dengan metode hot plate test. Pada nyeri neuropati akan timbul gejala hiperalgesia, yang ditunjukkan dengan penurunan waktu ketahanan dari mencit pada stimulasi panas yang diberikan. Pemberian gabapentin dilakukan secara intratekal sehari sekali selama 7 hari berturut- trut, dimulai pada hari ke-7 setelah ligasi. Pada penelitian ini digunakan gabapentin dengan dosis 0,1; 1 dan 10 nmol. Hiperalgesia yang merupakan gejala dari nyeri neuropati diamati pada hari ke-0, 3, 7, 9, 11, 14 dan 21 setelah ligasi. Data waktu ketahanan mencit (detik) dianalisis secara statistik dan dilanjutkan dengan uji Least Square I sign (LSD). Prosedur operasi dari Chung dapat menginduksi terjadinya nyeri neuropati dimana hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok sham dengan kelompok ligasi (p = 0,001). Pemberian gabapentin pada kelompok ligasi dapat meningkatkan ketahanan mencit terhadap rangsangan panas bila dibandingkan dengan kelompok ligasi tanpa pemberian gabapentin (ligasi-NS) (F (320) = 4,37; p = 0,008). Pengaruh dari gabapentin pada keadaan nyeri neuropati mulai ditunjukkan pada hari ke-9 dengan dosis 10 nmol (p = 0,043), sedangkan pemberian pada dosis 0,1 nmol dan 1 nn 1 belum menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna bila dibandingkan dengan 1 t lompok ligasi tanpa pemberian gabapentin (p = 0,170 untuk dosis 0,1 mol dan p = 0,2. untuk dosis 1 nmol). Ini menunjukkan bahwa diperlukan dosis gabapentin yang lebih besar untuk dapat meningkatkan efek penghambatan terhadap hiperalgesia dan dosi 10 nmol merupakan dosis yang optimum untuk mencit yang mengalami nyeri neuropati Pengaruh ketahanan mencit terhadap rangsangan panas pada kelompok neuropat setelah 1 minggu penghentian pemberian gabapentin. Hasil analisis menunjukkan pada pemberian gabapentin 10 nmol, efek penghambatan terhadap hiperalgesia masih terjadi (p = 0,928). Ini menunjukkan adanya efek penjagaan (maintenance effect) pada pemberian gabapentin setelah 7 hari. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pemberian gabapentin sebagai GABA agonis mempunyai efektivitas yang tinggi dalam menurunkan gejala hiperalgesia pada mencit yang mengalami nyeri neuropati. Ini menunjukkan adanya keterlibatan Gaba¬ergik sistim pada perkembangan nyeri neuropati.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 26/07 Pur u
Uncontrolled Keywords: ANALGESICS; NEUROPATHIC
Subjects: R Medicine
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
DWI MAKMUROH NURUL QOMAR PURNAMAWATI, 050212548UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorJunaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., Apt.UNSPECIFIED
Thesis advisorBAMBANG SUBAKTI, S.Si., M. Clin.Pharm.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 27 Apr 2007 12:00
Last Modified: 25 Oct 2016 19:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10503
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item