HUSNU FANDILLA ARMANTO, 040113762 (2008) ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENETAPAN TARIF PERAWATAN KELAS II DI INSTALASI GAWAT DARURAT (Studi kasus pada RSU Haji Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-armantohus-1113-a_111_06.pdf Download (162kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-armantohus-1113-a_111_06.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Akuntansi manajemen memiliki peranan yang sangat penting terutama bagi pihak intern (manajemen) untuk lebih akurat dalam melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan tujuan perusahaan. Salah satu produk dari akuntansi manajemen adalah unit costing, yaitu system perhitungan biaya dengan membebankan seluruh biaya yang ada dengan menggolongkan biaya ke dalam biaya langsung (direct material), biaya tenaga kerja langsung (direct labor), dan biaya tidak langsung/overhead (factory overhead) atas suatu produk. Untuk mengetahui harga pokok produksi suatu produk, maka diperlukan perhitungan unit cost dimana perhitungan dari unit cost tersebut hasilnya harus dialokasi ke masing-masing produk yang ada. Dalam pengalokasian biaya harus dibedakan antara unit produksi yaitu unit-unit yang menghasilkan revenue (pendapatan) bagi rumah sakit, dan unit penunjang yaitu unit-unit yang menghasilkan biaya untuk keperluan aktivitas unit produksi. Dengan melakukan perhitungan harga pokok perawatan per tindakan, dapat diketahui biaya yang diperlukan untuk melakukan satu tindakan sehingga margin yang ingin diperoleh dari suatu tindakan tersebut dapat dengan tepat ditetapkan dan tariff produk yang diberlakukan dapat dengan akurat dibebankan. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kasus. Sedangkan objek penelitiannya adalah Rumah Sakit Umum Haji Surabaya yang berlokasi di Sukolilo Kotamadya Surabaya. Selama ini rumah sakit haji menjalankan sistem akuntansi yang sangat sederhana yaitu dengan cara mencatat semua penerimaan dan pengeluaran. Laporan keuangan yang disusun hanya merupakan laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran dalam 1 (satu) tahun. Penggolongan atau pengklasifikasian biaya seperti biaya langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak langsung belum dilakukan sehingga hal ini menyebabkan informasi biaya yang diperoleh dari sistem biaya rumah sakit menjadi sangat minimal bagi pihak manajemen. Dari analisis yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tariff yang berlaku untuk satu tindakan, ada yang kurang relevan untuk digunakan karena harga pokok perawatannya lebih besar daripada tarif yang ada. Hal ini menyebabkan kerugian bagi pihak rumah sakit karena harga jual produknya yang tidak dapat menutup biaya per unitnya. Sebaliknya ada tindakan yang tarif terlalu mahal artinya margin yang ditetapkan terlalu tinggi sehingga merugikan pasien sebagai customer.

Actions (login required)

View Item