Afifah Siti Aisyah and Andini Bhuana Puspa Sari and Devi Anggraini and Arira Celia Virta Pawarwansa and Dewi Nur Khasanah and Irlangga Wisnu Wardana and Alya Rohma Indrastuti and Ulfah Mu'amaratul Hikmah and Anisa Nur Kholipah and Devinafarica Lukitaruna and Siwi Rizki Utami and Rika Ameliawati
(2020)
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di kelurahan Purwosari Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya.
(Unpublished)
Abstract
Desa Purwosari merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 162,682 Ha dengan batas sebelah utara yaitu sungai bengawan solo, sebelah selatan yaitu Desa Grebegan dan Desa Sumengko, sebelah timur yaitu Desa Kalitidu, serta sebelah barat yaitu Desa Talok. Penduduk Desa Purwosari sebesar 4.749 jiwa yang terdiri dari 2.343 jiwa penduduk laki- laki dan 2.406 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah KK sebanyak 1.195 KK. Pekerjaan penduduk Desa Purwosari didominasi oleh petani dan mayoritas tingkat pendidikan lulusan sekolah menengah atas.
Desa Purwosari mempunyai lima masalah berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan. Masalah tersebut diantaranya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita, kepersertaan BPJS, diare pada balita, gizi kurang, dan demam berdarah (DBD). Setelah itu, prioritas masalah diperoleh dari hasil USG kepada kader posyandu, perangkat desa serta mahasiswa. USG menghasilkan prioritas masalah yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita. Penggalian penyebab masalah dan alternatif solusi dilakukan dengan menggunakan metode metaplan terhadap ibu pada balita. Kemudian, pencarian akar masalah menggunakan metode problem tree. Akar masalah yang didapatkan digunakan untuk membuat alternatif solusi. Ada empat alternatif solusi yang kemudian diprioritaskan menggukan metode MEER (Metodologi, Efektif, Efisien, Relevansi). Prioritas pertama dari hasil metode MEER adalah program NGGASAK.
Program Nggarap Sampah Bareng Purwosari, kuy (NGGASAK) terdiri dari tiga sub kegiatan yang terdiri dari pengenalan bank sampah dan pembentukan pengurus dari bank sampah, pengolahan sampah anorganik yang menghasilkan ecobrick berbentuk pot bunga, dan pengolahan sampah organik yang menghasilkan pakan ternak. Hasil evaluasi beberapa kegiatan yang dilakukan pada program NGGASAK yaitu progran ini cukup efektif dilakukan karena tercapainya indikator pada setiap kegiatan. Pencapaian indikator pada kegiatan pertama program NGGASAK yaitu terbentuknya kepengurusan untuk bank sampah dan Terbentuknya kepengurusan bank sampah
Terbentuknya kesepakatan dengan penandatanganan kesepakatan pihak desa dengaang pengurus bank sampah dan Sebanyak 50% Kepala keluarga RT 1 RW 1 Dusun
ii
Korgan berpartisipasi dalam kegiatan bank sampah meliputi kegiatan pemilahan, penyetoran, penimbangan dan pengepakan sampah. Pencapaian indikator pada kegiatan kedua program NGGASAK yaitu meningkatnya pengetahuan masyarakat sebesar 75% terkait pemanfaatan sampah organik menjadi pakan ternak dan sebesar 50% dari masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan sampah organik. Pencapaian indikator pada kegiatan ketiga program NGGASAK yaitu meningkatnya pengetahuan masyarakat sebesar 75% terkait pemanfaatan sampah anorganik menjadi ecobrick dan sebesar 50% dari sasaran masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan sampah organik.
Actions (login required)
|
View Item |