NURUL KHOTIMAH, 050110056 (2007) AKTIVITAS ANTIMALARIA FRAKSI POSITIF TERPENOID DARI DAUN JOHAR (Cassia siamea) TERHADAP PLASMODIUM BERGHEI SECARA IN VIVO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-khotimahnu-1626-ff122-06.pdf Download (229kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-khotimahnu-1626-ff122-06.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Cassia siamea merupakan tumbuhan yang menarik untuk diamati potensinya sebagai antimalaria karena di Indonesia telah dipakai secara tradisional sebagai obat antimalaria. Pada penelitian terdahulu telah diuji aktivitas dari daun Cassia siamea secara in vitro terhadap Plasmodium falciparum dengan dugaan alkaloid sebagai senyawa aktif yang dilakukan oleh Ekasari (2001), penelitian juga dilakukan oleh Kusumaningrum (2004) secara in vivo.Pada Cassia siamea selain alkaloid juga terkandung senyawa golongan terpenoid. Senyawa golongan terpenoid yang diketahui mempunyai aktivitas antimalaria diantaranya Artemisin dari tanaman Artemesia annua yang merupakan senyawa sesquiterpenoid lakton, Norhastoypin A, B, C dari tanaman Caesalpinia crista yang merupakan senyawa diterpena dan Lupeol dari tanaman Vernonia brasiliana sedangkan johar yang mempunyai kandungan terpenoid termasuk jenis tanaman yang menarik untuk diamati potensinya sebagai antimalaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antimalaria fraksi positif terpenoid dari daun johar (Cassia siamea) terhadap Plasmodium berghei secara in vivo, serta dapat menentukan harga ED50 dari fraksi positif terpenoid dari daun johar (Cassia siamea) terhadap Plasmodium berghei secara in vivo. Penelitian ini dimulai dengan pembuatan fraksi sebagai bahan uji, yaitu serbuk daun Cassia siamea 2301 gram yang telah dihilangkan lemaknya, diekstraksi lagi dengan etanol 90% yang mengandung asam tartrat 1 % kemudian dibasakan dengan NI-140H 2,5% (pH 8) dan diekstraksi dengan kloroform diperoleh ekstrak kloroform pekat sebesar 97 gram. Terhadap 5,2 gram ekstrak kloroform dilakukan kromatografi kolom vakum dengan menggunakan fase gerak n-heksana-kloroform-etanol pada berbagai perbandingan. Fraksinasi dilakukan tiga kali, jadi fraksi kloroform yang digunakan adalah 15,6 gram. Hasil tampungan yang positif mengandung terpenoid didapat berdasarkan KLT dengan penampak noda Anisakdehida Asam Sulfat yang memberikan warna ungu. Selanjutnya fraksi uji disuspensikan dengan CMC-Na 0,5% dengan dosis 0,313; 0,625; 1,25; 2,5; 5 mg/kg BB. Mencit sebagai hewan coba diinfeksikan dengan parasit lalu fraksi diberikan suspensi uji sehari sekali selama empat hari berturut-¬turut (D0-D3). Sampel darah dibuat hapusan darah tipis lalu diberi pewarnaan giemsa, dilakukan selama tujuh hari (D0-D6). Kemudian persen parasitemia dihitung untuk memperoleh persen penghambatan dari fraksi uji. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan perhitungan stastistik dengan analisa probit dan diperoleh ED50 sebesar 0,58798 mg/kg BB. Dengan hasil yang didapat adanya penghambatan terhadap pertumbuhan parasit menunjukkan bahwa fraksi postif terpenoid dari daun Cassia siamea memiliki aktivitas antimalaria yang potensial. Maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap senyawa terpenoid daun Cassia siamea untuk mendapatkan aktivitas antimalaria yang lebih potensial.

Actions (login required)

View Item