SETIADI WONO, 050112357 (2007) STUDI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT INAP : PENELITIAN DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-wonosetiad-1646-ff1510-k.pdf Download (386kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-wonosetiad-1646-ff15106.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian tertinggi di negara-negara maju. Salah satu penyakit jantung dan pembuluh darah ialah penyakit jantung koroner yang diprediksi akan menjadi penyebab kematian tingkat pertama di dunia pada abad ke 21. Oleh karena itu, upaya pencegahan penyakit jantung koroner merupakan hal yang lebih baik daripada terapinya. Perkembangan teknologi diagnosis didukung berbagai reaksi biokimia klinik yang spesifik telah membantu dalam mengetahui ketepatan lokasi iskemia,infark atau perubahan morfologis dan fungsi jantung secara keseluruhan. Terapi penyakit jantung koroner bertujuan mempertahankan fungsi jantung, mencegah terjadinya reinfark, iskemia post infark, dan perbaikan sirkulasi koroner dengan terapi obat maupun invasif revaskularisasi. Modifikasi terapi penyakit jantung koroner dapat melibatkan beberapa golongan obat seperti vasodilator nitrat, pemblok β, trombolitik, antiagregasi platelet, dan antiaritmia. Adanya keterkaitan penyakit jantung koroner dengan faktor resiko dan penyakit penyerta lain seperti DM dan hipertensi, serta adanya kemungkinan perkembangan iskemia menjadi infark menyebabkan kompleksnya terapi yang diberikan. Selain itu, perkembangan obat untuk terapi penyakit jantung koroner juga sangat pesat. Oleh karena itu, pemilihan jenis obat akan sangat menentukan kualitas penggunaan obat dalam pemilihan terapi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola penggunaan obat pada pasien penyakit jantung koroner dan memahami keterkaitan antara manifestasi klinik, data laboratorik, dan terapi obat pada pasien penyakit jantung koroner. Data hasil penelitian diperoleh dari Dokumen Rekam Medik (DRM) dan lembar observasi harian CVCU pasien penyakit jantung koroner yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Data diperoleh secara prospektif sejak 1 April hingga 31 Mei 2005 sebanyak 27 pasien dimana salah satunya mengalami tiga kali masuk rumah sakit dalam periode tersebut sehingga jumlah DRM terkumpul sebanyak 29 DRM. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa prevalensi PJK pada pria lebih tinggi (93%) sedangkan usia lebih tinggi pada kelompok usia lanjut (66%). Faktor-faktor resiko terjadinya PJK dengan urutan tertinggi yaitu rokok, hipertensi, hiperlipidemia, diabetes mellitus, dan genetik. Sedangkan 8 pasien tidak diketahui faktor resikonya. Vasodilator nitrat merupakan terapi yang paling banyak digunakan dalam penanganan PJK (96,6%). Selain vasodilator nitrat, obat lain yang digunakan yaitu antiagregasi platelet (93,1%), resusitasi cairan (93,1%), penenang (75,9%), laksansia (58,6%), antikoagulan (44,8%), analgesik poten (31,0%), dan fibrinolitik(13,8%). Obat jantung yang digunakan yaitu inhibitor ACE (79,3%), diuretik (24,1%), inotropik (24,1%), serta antiaritmia, pemblok β. dan pemblok kanal Ca (24,1%). Dari penelitian ini dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut: (1) mengingat pasien PJK mendapatkan terapi obat dengan jumlah yang cukup banyak maka pemilihan obat dengan harga yang murah perlu dipertimbangkan, (2) karena biaya pemeriksaan biomarker jantung mahal maka pemeriksaan EKG sebagai pendukung diagnosa PJK perlu diutamakan, (3) mengingat kompleksnya terapi obat yang diterima pasien PJK maka peran farmasis dalam pemantauan penggunaan obat perlu ditingkatkan, (4) farmasis juga dapat berperan dalam memberikan informasi dan edukasi terkait obat kepada pasien.

Actions (login required)

View Item