INTAN SITI SUFIAH, 050110005E (2006) PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBIOTIKA HASIL PENGGUNAAN ULANG SEL AMOBIL DAN SEL BEBAS Streptomyces sp -1. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-sufiahinta-2144-ff1690-k.pdf Download (404kB) |
||
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-sufiahinta-2144-ff16906.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Pemanfaatan mikroba untuk kepentingan manusia telah banyak dilakukan, salah satunya dalam bidang kesehatan (obat-obatan). Salah satu pemanfaatan mikroba dalam bidang kesehatan yaitu kemampuan suatu mikroba dalam menghasilkan antibiotika. Streptomisin yang merupakan salah satu antibiotika yang dihasilkan oleh Streptomyces sp-1 secara kimiawi termasuk antibiotika golongan aminoglikosida. Penggunaan teknologi amobilisasi telah banyak diterapkan pada industri¬industri, ini dikarenakan teknologi amobilisasi mempunyai keuntungan matrik amobil dapat digunakan kembali untuk reaksi berikutnya dengan waktu yang relatif lebih lama, mudah dikontrol, prosesnya dapat otomatis, dapat mudah ditambahkan atau dihilangkan dari campuran reaksi. Dalam penelitian ini dilakukan amobilisasi sel dari Streptomyces sp-1 dalam matrik kalsium alginat dengan konsentrasi larutan natrium alginat 2,5 % dan kalsium klorida 0,25% kemudian dilakukan penggunaan ulang matrik amobil dari kalsium alginat yang dibandingkan dengan sel bebasnya untuk produksi antibiotika. Dilakukan pembiakan Streptomyces sp-1 dalam media ISP-4 padat agar miring selama 24 jam, setelah itu dilakukan penambahan 5 mL aquadest steril kemudian dilakukan penggojokan tabung dengan menggunakan mixer. Spora yang terlepas dipindahkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL yang berisi ISP-4 cair steril sebanyak 50 mL, Kemudian diinkubasi dalam shaker inkubator pada suhu 30°C dengan kecepatan 100 rpm selama 24 jam. Selanjutnya seluruh isi dalam Erlenmeyer dituang dalam Erlenmeyer 250 mL yang berisi 50 mL media ISP-4 cair yang telah disterilkan. Dilakukan inkubasi kembali dalam shaker inkubator pada suhu 30°C dengan kecepatan 100 rpm selama 24 jam. Seluruh isi Erlenmeyer disentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm selama 15 menit untuk memisahkan sel dari media. Sel yang telah terpisah dicuci dengan larutan salin dan disentrifugasi lagi dengan kecepatan 3500 rpm selama 15 menit. Sel yang telah terpisah ditimbang sehingga didapatkan 1 gram bakteri Streptomyces sp-1 yang diamobilkan dalam matrik kalsium alginat dan 1 gram bakteri lagi yang tidak diamobilkan. Sel amobil dan sel bebas masing-masing dimasukan dalam tabung Erlenmeyer 250 mL berisi 50 mL media fermentasi ISP-4 cair steril Selanjutnya Erlenmeyer diinkubasi pada suhu 30°C selama 96 jam dengan kecepatan pengadukan 100 rpm. Setiap 4 hari dilakukan pemisahan bakteri dari media fermentasi ISP-4 cair, untuk sel amobil dipisahkan dengan menggunakan corong gelas steril yang disertai dengan kertas saring yang telah steril, sedangkan sel bebas dipisahkan dari media fermentasi ISP-4 dengan disentrifus pada kecepatan 3500 rpm selama 15 menit. Sel amobil dan sel bebas kemudian dimasukan ke dalam Erlenmeyer 250 mL yang berisi 50 mL media fermentasi ISP-4 cair baru. Selanjutnya Erlenmeyer diinkubasi pada suhu 30°C selama 96 jam dengan kecepatan pengadukan 100 rpm. Penggantian media fermentasi ISP-4 cair atau dengan kata lain penggunaan ulang sel amobil dan sel bebas dilakukan sebanyak lima kali yang setiap harinya dilakukan pengujian aktifitas antibiotika hasil fermentasi terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus ATCC 29293 yaitu dengan cara memasukan sebanyak 50µL media fermentasi ke dalam lubang sumuran media Nutrien Agar yang mengandung bakteri uji Staphylococcus aureus ATCC 29293. Hasilnya didapatkan diameter zona hambatan berupa zona jernih di sekitar lubang sumuran media Nutrien Agar. Pada setiap tahapan penelitian dilakukan secara teknik aseptis. Dan hasil penelitian didapatkan perbedaan yang bermakna antara aktifitas antibiotika hasil fermentasi Streptomyces sp-1 amobil dan sel bebasnya. Ini diketahui dari data dan profil kurva diameter zona hambatan sel amobil dan sel bebas Streptomyces sp-1. Kesimpulan ini diperkuat dengan hasil analisa data dengan menggunakan metode T-Test, didapatkan harga T hitung sebesar 3,191 yang lebih besar dari harga T tabel. Dari hasil penelitian juga didapatkan harga P sebesar 0,002<0,01 dari derajat kebermaknaan 99%, sehingga dapat ditarik kesimpulan adanya perbedaan yang bermakna antara aktifitas antibiotika hasil fermentasi Streptomyces sp-1 amobil dan bebasnya. Dari hasil penelitian juga didapatkan kesimpulan bahwa sel amobil lebih efektif untuk dilakukan penggunaan ulang sehingga dapat menghasilkan antibiotika yang reletif konstan dari waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari data dan profit kurva diameter zona hambatan basil penggunaan ulang sel amobil dan sel bebas Streptomyces sp-1.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KK-2 KKB FF 169/06 Suf p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | STREPTOMYCES GRISEUS; ANTIBIOTICS | |||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works |
|||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 20 Sep 2006 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 26 Oct 2016 23:22 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10612 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |