Hanie Kusuma Wardani (2007) KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN OBAT DENGAN RESEP : Studi Di Instalasi Farmasi Pelayanan Obat Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-wardanihan-4525-ff8507-k.pdf Download (597kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-wardanihan-4525-ff8507.pdf Download (7MB) |
Abstract
Kesehatan merupakan hak asasi manusia, karena itu setiap orang mempunyai hak untuk hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk di dalamnya mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama¬sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat (ISFI, 2004). Pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta, dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan atau pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah pelayanan kefarmasian. Menurut undang-undang, pihak yang mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kefarmasian adalah farmasis (ISFI, 2004). Salah satu pelayanan kefarmasian adalah pelayanan obat dengan resep. Pelayanan obat dengan resep dapat dilakukan di apotek rumah sakit dan apotek umum. Dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, farmasis mempunyai suatu filosofi yaitu pharmaceutical care atau yang biasa disebut dengan asuhan kefarmasian. Asuhan kefarmasian merupakan salah satu upaya farmasis dalam meningkatkan mutu atau kualitas pelayanan yang berorientasi pada pasien. Mutu pelayanan kesehatan akan menjadi lebih baik jika masing¬ masing profesi kesehatan memberikan pelayanannya kepada pasien didasarkan pada standar profesi, etika, dan norma masing-masing (ISFI, 2004), Mutu diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan pelanggan (Gaspersz, 1997). Kepuasan pasien didefinisikan sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan pelanggan. Bila kinerja sesuai atau melebihi harapan, pelanggan merasa puas (Kotler & Amstrong, 1997). Berdasarkan definisi tersebut berarti mutu pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan pada pasien. Kepuasan pasien diukur dengan menggunakan lima dimensi penilaian, yaitu tangibles (bukti langsung), responsiveness (ketanggapan), reliability (kehandalan), assurance (jaminan), dan empathy (Pasuraman et al, 1991). Kepuasan pasien mempengaruhi minat pasien untuk kembali ke rumah sakit yang sama bilamana membutuhkan. Bila pasien puas, bukan hanya pasien yang diuntungkan, tetapi rumah sakit juga akan dipromosikan. Pada penelitian ini dipilih Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri sebagai lokasi penelitian karena belum pernah dilakukan penelitian serupa di lokasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan obat dengan resep di Instalasi Farmasi Pelayanan Obat Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif cross sectional, dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan regular Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri. Sampel pada penelitian ini sebanyak 110 orang pasien rawat jalan di Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri yang menebus resep di Instalasi Farmasi Pelayanan Obat Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri yang dipilih secara random dengan tetap memperhatikan kriteria inklusi-eksklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien yang bersedia mengisi kuesioner, pasien berulang, dan pasien di atas 15 tahun. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah pasien dengan Askes Data diambil pada hari yang semua poli yang ada di Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri buka. Penelitian dilakukan selama bulan Januari sampai dengan Februari 2006. Pengujian validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity) dan validitas muka (face validity). Reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini diuji dengan metode teknik Alpha crohnbach, diperoleh nilai a 0,93. Data dianalisa dengan menggunakan analisa deskriptif dan analisa kesenjangan antara harapan dan kenyataan menggunakan Customer Window dan perhitungan nilai Servqual. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh nilai servqual (rata-rata) yang negatif Faktor-faktor yang berada di kuadran A adalah pasien ditanyai alergi obat yang pernah mereka alami, pasien diberitahu kapan penyerahan obat akan dilakukan, tersedia tempat duduk untuk menampung semua pasien, ruang tunggu Instalasi Farmasi Pelayanan Obat nyaman, dan Instalasi Farmasi Pelayanan Obat menyediakan obat dengan harga terjangkau. Faktor-faktor yang berada di kuadran B adalah pasien dilayani dengan ramah, ruang tunggu Instalasi Farmasi Pelayanan Obat bersih, setiap penjelasan petugas Instalasi Farmasi mudah dipahami, dan Instalasi Farmasi Pelayanan Obat menyediakan obat dengan lengkap. Faktor-¬faktor yang berada di kuadran C adalah adalah pasien diberi informasi Cara pemakaian obat, petunjuk penggunaan yang tertera pada obat tertulis dengan jelas dan rapi, dan wadah obat rapi. Faktor-faktor yang berada di kuadran D adalah ketersediaan televisi untuk menghilangkan kejenuhan, pasien diberi informasi cara penyimpanan obat, dan pasien diberitahu sampai kapan harus mengkonsumsi obat. Dan analisis kesenjangan antara harapan dan kenyataan, diperoleh kesimpulan bahwa faktor pelayanan obat yang kinerjanya belum sesuai dengan harapan pasien sehingga menjadi prioritas utama untuk diperbaiki meliputi pasien ditanyai alergi obat yang pernah mereka alami, pasien diberitahu kapan penyerahan obat akan dilakukan, tersedia tempat duduk untuk menampung semua pasien, ruang tunggu Instalasi Farmasi nyaman, dan Instalasi Farmasi menyediakan obat dengan harga terjangkau. Faktor pelayanan obat yang kinerjanya sudah sesuai dengan harapan pasien sehingga perlu untuk dipertahankan meliputi : pasien dilayani dengan ramah, ruang tunggu Instalasi Farmasi Pelayanan Obat bersih, setiap penjelasan petugas Instalasi Farmasi Pelayanan Obat mudah dipahami, dan Instalasi Farmasi Pelayanan Obat menyediakan obat dengan lengkap. Faktor pelayanan obat yang dinilai kurang panting oleh pasien meliputi : pasien diberi informasi cara pemakaian obat,petunjuk penggunaan yang tertera 'Ada obat tertulis dengan jelas dan rapi, dan wadah obat rapi. Faktor pelayanan obat yang mendapatkan prioritas rendah oleh pasien meliputi : ketersediaan televisi untuk menghilangkan kejenuhan, pasien diberi informasi cara penyimpanan obat, dan pasien diberitahu sampai kapan harus mengkonsumsi obat. Dari penelitian ini disarankan kepada Instalasi Farmasi Pelayanan Obat Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri untuk meningkatkan serta memperbaiki kualitas pelayanannya, Edukasi pasien tentang pentingnya pelayanan kefarmasian melalui media leaflet, brosur, maupun buletin. Seiring dengan perbaikan kualitas pelayanan dan edukasi pasien, diperlukan juga penelitian serupa secara berkala sebagai evaluasi terhadap pelayanan yang telah diberikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF 85 07 War k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | PATIENT SATISFACTION; MEDICINE FORMULAE, RECEIPTS, PRESCRIPTIONS | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA960-1000.5 Medical centers. Hospitals. Dispensaries. Clinics | |||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > S1 Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 04 May 2007 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 20 Feb 2023 13:11 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10634 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |