SINTESIS HEKSANOILUREA DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT PADA MENCIT (Mus musculus)

WENNY FITRIA PUSPITANINGRUM, 050110096E (2007) SINTESIS HEKSANOILUREA DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT PADA MENCIT (Mus musculus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-puspitanin-4539-ff1450-k.pdf

Download (352kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-puspitanin-4539-ff14507.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Gangguan jiwa dan stres banyak dialami masyarakat Indonesia sekarang ini, karena itu untuk mengatasinya diperlukan obat penekan sistem saraf pusat yang aktivitasnya kebih baik daripada obat penekan sistem saraf pusat yang telah ada sebelumnya. Reksohadiprodjo (1998) telah mensintesis senyawa isovalerilurea yang mempunyai aktivitas penekan sistem saraf pusat tetapi aktivitasnya hanya seperempat dari aktivitas bromisoval. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan sintesis turunan asil urea lainnya dengan menggunakan heksanoil sebagai gugus asilnya. Heksanoilurea mempunyai sifat lipofilik yang lebih besar dari isovalerilurea, sehingga diharapkan mempunyai aktivitas yang lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah mensintesis heksanoilurea dari heksanoil klorida dengan urea dan menentukan aktivitas CNS depressant dari senyawa hasil sintesis. Sintesis heksanoilurea dilakukan melalui reaksi asilasi dari urea dengan heksanoil klorida menggunakan pelarut tetrahidrofuran (THF). Urea tidak larut dalam THF, sedangkan heksanoil klorida dan senyawa hasil larut dalam THF. Senyawa hasil sintesis di uji kemurniannya dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dan penentuan titik lebur. Uji dengan KLT tiga macam fase gerak yaitu campuran kloroform-aseton (7:3), kloroform-metanol (6:4) dan kloroform-etanol (6:4) menghasilkan satu noda dengan Rf yang berbeda dengan bromisoval. Hasil penentuan titik lebur memberikan perbedaan yang kecil yaitu 165,3 °C dengan SD ± 0,5, sehingga dinyatakan bahwa senyawa hasil sintesis relatif murni. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan, spektrofotometer inframerah (FT-IR) dan spektrometer resonansi magnit inti (H-NMR). Dari hasil analisis spektra dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah heksanoilurea. Heksanoilurea diuji aktivitas penekan sistem saraf pusatnya dengan metode potensiasi terhadap tiopental. Uji potensiasi dilakukan dengan menyuntikkan senyawa uji heksanoilurea secara intraperitoneal pada mencit (Mus muculus) dengan dosis 25 mg/kg BB dan 50 mg/kg BB. Kemudian pada waktu aktivitas puncak heksanoilurea, yaitu pada menit ke-10, disuntikkan tiopental 60 mg/kg BB dan diamati lama tidurnya. Hasil uji aktivitas potensiasi menunjukkan bahwa heksanoilurea mempunyai aktivitas potensiasi terhadap tiopental dan aktivitas potensiasinya lebih besar dibanding bromisoval pada dosis 25 mg/kg BB.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 145/07 Pus s
Uncontrolled Keywords: NEUROBIOLOGY; CENTRAL NERVOUS SYSTEM DEPRESSANTS
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
WENNY FITRIA PUSPITANINGRUM, 050110096EUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorNUZUL WAHYUNING DIYAH, Dra. M.Si.Apt.UNSPECIFIED
Thesis advisorSISWANDONO, Prof. Dr. MS., Apt.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 07 May 2007 12:00
Last Modified: 27 Oct 2016 19:56
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10640
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item