OPTIMASI METODE INISIASI KULTUR PUCUK Alpinia galanga (L) Swartz

WILLIAM GONDO WIDJAJA, 050212507 (2007) OPTIMASI METODE INISIASI KULTUR PUCUK Alpinia galanga (L) Swartz. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-widjajawil-5657-ff1880-k.pdf

Download (356kB)
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-widjajawil-5657-ff18807.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

lor="#FF0000">Alpinia lor="#FF0000">galanga (L) Swartz merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi cukup besar untuk dimanfaatkan dalam bidang pengobatan, seperti antijamur, obat rematik, karminatif dan lain-lain (Sinaga, 2005). Kecenderungan kuat untuk kembali kepada cara-cara pengobatan yang menerapkan konsep back to nature, menyebabkan tanaman ini mempunyai prospek untuk dikembangkan. Untuk memudahkan budidaya tanaman dapat dilakukan upaya melalui jalur bioteknologi yaitu dengan teknik lor="#FF0000">Kultur Jaringan Tanaman (KJT). Sebagai penelitian pendahuluan, dilakukan lor="#FF0000">inisiasi lor="#FF0000">kultur lor="#FF0000">pucuk terhadap tanaman ini_ Pada penelitian ini digunakan tunas rimpang karena pada rimpang tanaman ini banyak mengandung metabolit sekunder. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kuitur lor="#FF0000">pucuk lor="#FF0000">Alpinia lor="#FF0000">galanga. Oleh karena itu dilakukan lor="#FF0000">inisiasi lor="#FF0000">kultur lor="#FF0000">pucuk tanaman ini dengan menggunakan tunas rimpang (umur 1-2 minggu) sebagai eksplannya. lor="#FF0000">inisiasi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. pembuatan media: b. sterilisasi eksplan dan penanaman eksplan; c. pengamatan sterilitas dan pertumbuhan tunas. Media yang digunakan adalah media MS, BA2, BA4, K2, K4 dan BA2+IBA2. Pada penelitian ini terdapat berbagai cara lor="#FF0000">inisiasi (cara A sampai J). lor="#FF0000">Inisiasi (sterilisasi) dilakukan mulai dari cara yang hanya menggunakan larutan Bayclin dan alkohol 70% sebagai desinfektan sampai cara sterilisasi eksplan yang menggunakan bahan kimia lain seperti KMnO4, HgC12, larutan dettol(Cloroxylenol 4,8%), Natrium benzoat sebagai pengawet, dan Propineb 70% sebagai fungisida. Berbagai cara lor="#FF0000">inisiasi tersebut dilakukan untuk memperoleh eksplan yang steril. Dari berbagai cara lor="#FF0000">inisiasi tersebut, hanya lor="#FF0000">inisiasi cara 1 yang menghasilkan 2 lor="#FF0000">kultur steril dan menunjukkan adanya pertumbuhan pada media MS. Pada cara ini eksplan direndam dalam alkohol 70% seiama 10 menit kemudian eksplan direndam dalam larutan Bayclin'" 50%vlv selama 20 menit. Cara lain tidak berhasil mendapatkan lor="#FF0000">kultur yang tumbuh dan steril. Faktor utama yang menyebabkan kesulitan dalam penelitian ini adalah cara mengatasi kontaminasi (jamur pada umumnya) dan menjaga sterilitas eksplan mulai dari penanaman sampai tumbuh menjadi lor="#FF0000">kultur lor="#FF0000">pucuk. Hal-hal yang berpengaruh terhadap kontaminasi antara lain penentuan kadar Bayclin, lama perendamannya, aseptik kerja, sterilitas alat-alat yang digunakan, dan juga eksplan yang akan ditanam. Dari penelitian ini disarankan untuk dilakukan sublor="#FF0000">kultur sehingga dapat memperbanyak lor="#FF0000">kultur lor="#FF0000">pucuk.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 188/07 Wid o
Uncontrolled Keywords: ALPINIA; CELL CULTURE
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works
R Medicine > R Medicine (General) > R856-857 Biomedical engineering. Electronics. Instrumentation
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
WILLIAM GONDO WIDJAJA, 050212507UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorGUNAWAN INDRAYANTO, Prof. DR. rer.nat.UNSPECIFIED
Thesis advisorSUGIJANTO, Prof. DR. H. M.S.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 17 Dec 2007 12:00
Last Modified: 27 Oct 2016 23:24
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10672
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item