Armenila Sakinanti, 050610078 (2010) STUDI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN ERITRODERMA (Studi di Instalasi Rawat Inap SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) a COVER, PENGESAHAN, PERSETUJUAN, PERNYATAAN.doc - gdlhub-gdl-s1-2011-sakinantia-16532-ff9511-s.pdf Download (197kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-sakinantia-16532-ff9511-s.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Eritroderma adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh keadaan ekstrim kulit yang mengakibatkan timbulnya eritema dan skuama yang luas hampir di seluruh tubuh meliputi lebih dari 90% permukaan tubuh (Okudawa et al., 2009; Grant et al., 2008). Eritroderma adalah penyakit yang jarang terjadi namun tergolong serius karena etiologinya bermacam-macam, yaitu: idiopatik, penyakit kulit yang telah ada sebelumnya, kanker atau penyakit keganasan yang telah ada sebelumnya dan akibat alergi obat, sehingga penatalaksanaan terapinya menjadi cukup sulit (Rook et al.,1998; Isnain dkk., 2000). Kasus eritroderma 15% disebabkan oleh alergi obat sistemik (Grant et al., 2008). Obat yang menginduksi eritroderma antara lain adalah alopurinol, barbiturat, penisilin, dan lain-lain (Goldstein, 1998; Fitzpatrick et al., 2001). Jangka waktu perawatan yang dibutuhkan pasien eritroderma bervariasi antara 6 hingga lebih dari 60 hari, sehingga perlu diperhatikan efek samping pada obat yang diberikan (Jasmin dkk., 2007).

Actions (login required)

View Item