Elsha Stephanie Anastasia and Dwi Reno Pawarti and Retno Asih Setyoningrum (2020) Karakteristik Usia dan Jenis Kelamin dengan Gejala Penderita Rinosinusitis Kronik Pre-Operasi Berdasarkan Kriteria SNOT-22. Jurnal THT-KL, 13 (1). pp. 65-86. ISSN 2337-8417
Text (Artikel)
Karakteristik Usia dan Jenis Kelamin.pdf Download (5MB) |
|
Text (Peer Review)
Karakteristik usia dan jenis kelamin dengan gejala penderita rhinosinusitis kronik.....pdf Download (1MB) |
|
Text (Similarity)
Karakteristik Usia dan Jenis Kelamin dengan Gejala Penderita Rinosinusitis Kronik Pre-Operasi Berdasarkan Kriteria SNOT-22_compressed.pdf Download (3MB) |
Abstract
Latar Belakang: Rinosinusitis Kronik (RSK) adalah terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan inflamasi pada regio hidung dan sinus paranasal selama setidaknya 12 minggu tanpa ada perbaikan klinis. Diagnosis pada RSK umumnya dilakukan berdasarkan komplain subjektif dari pasien, sehingga latar belakang profil dari pasien mungkin dapat mempengaruhi variasi derajat keluhan RSK. Dengan latar belakang dan variasi keluhan yang berbeda, pemahaman pada perbedaan karakteristik pada usia dan jenis kelamin dari pasien RSK dapat dibutuhkan untuk terapi yang lebih baik pada pasien. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik gejala berdasarkan usia dan jenis kelamin penderita RSK yang telah diberikan Medical Maximal Therapy (MMT) berdasarkan kriteria SNOT-22. Metode: Penelitian ini adalah studi deskriptik observasional dengan desain cross-sectional. Populasi yang digunakan adalah rekam medis pada pasien RSK di poli rawat jalan Dept/SMF Ilmu Kesehatan THT-KL RSUD Dr. Soetomo Surabaya selama tahun 2018. Metode sampling yang digunakan yaitu total sampling berdasarkan pada kriteria inklusi. Hasil: Jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki (54,1%), dengan usia terbanyak pada periode usia produktif (83%). Dari kelima domain SNOT-22, berat gejala pada pasien RSK pre-operasi berada pada derajat sangat ringan (41-54,1%). Keluhan gejala terbanyak adalah hidung berair (77,6%), perasaan perlu menghembuskan hidung (68,4%) dan cairan hidung yang kental (67,3%). Penderita RSK berjenis kelamin laki-laki pre-operasi lebih banyak mengalami gejala dengan derajat berat pada domain gejala luar hidung, gejala psikologi, dan gejala gangguan tidur. Pada perempuan, keluhan terbanyak datang dari domain gejala dalam hidung, dan gejala area telinga dan wajah. Pada penderita RSK dengan usia produktif didapatkan menempati derajat lebih tinggi pada kelima domain. Kesimpulan: Pasien terbanyak berjenis kelamin laki-laki, pada usia produktif, dengan hasil SNOT-22 berada pada derajat sangat ringan.
Item Type: | Article | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | characteristics, chronic rhinosinusitis, SNOT-22 | ||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RJ Pediatrics |
||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Kesehatan Anak (Sub Spesialis) | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | arys fk | ||||||||
Date Deposited: | 16 Aug 2021 08:59 | ||||||||
Last Modified: | 16 Aug 2021 08:59 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/109303 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |