Feby Dwi Lestari, 050212574 (2006) PENGARUH KADAR POLYPLASDON XL-10 TER HADAP MUTU FISIK ORALLY DISINTEGRATING TABLET PARASETAMOL YANG DIBUAT DENGAN METODE GRANULASI BASAH. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-lestarifeb-4390-ff44_07-k.pdf Download (391kB) | Preview
Preview	Text (fulltext) gdlhub-gdl-s1-2007-lestarifeb-4390-ff44_07.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Pada umumnya obat paling sering digunakan dengan pemberian oral. Dan salah satu sediaan oral yang paling populer digunakan adalah tablet. Pada kasus seperti pasien geriatrik dan pediatrik, pasien kelainan jiwa, pasien muntah, atau motion sickness, serta pasien dengan kesulitan menelan tablet, menyebabkan tingginya ketidakpatuhan pasien, sehingga menyebabkan ketidakefektifan dalam terapi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dikembangkan suatu sediaan tablet yang diformulasi dapat terdisintegrasi dan terdisolusi dengan cepat dalam media saliva yang kemudian ditelan tanpa membutuhkan air minum. Sediaan tersebut dinamakan Orally Disintegrating Tablet. Ada beberapa metode pembuatan Orally Disintegrating Tablet. Salah satu diantaranya yaitu granulasi basah. Metode granulasi basah tidak membutuhkan biaya produksi yang relatif tinggi dan dapat meningkatkan keseragaman kandungan bahan aktif, serta meningkatkan kompresibilitas dan kompaktibilitas bahan oleh karena adanya penambahan bahan pengikat. Untuk menghasilkan sediaan yang cepat terdisintegrasi dalam media saliva, maka diperlukan penambahan suatu disintegran. Salah satu disintegran yang paling sering digunakan dalam pembuatan sediaan Orally Disintegrating Tablet ini yaitu Polyplasdon XL-10, yang termasuk dalam superdisintegran. Selain sebagai disintegran, polyplasdon XL-10 ini juga mempunyai sifat kompresibel, sehingga dapat meningkatkan kekerasan dan menurunkan kerapuhan. Pada penelitian ini dibuat 4 formula dengan kadar polyplasdon XL-10 yang dibedakan antar formula yaitu FI tanpa penambahan disintegran polyplasdon XL-10 (sebagai kontrol), FII (1%), FIII (3%), FIV (5%), sementara jumlah untuk bahan-bahan yang lain dibuat sama. Dari penelitian ini ingin diketahui pengaruh penambahan polyplasdon XL-10 dengan kadar 1%, 3%. 5% terhadap mutu fisik Orally Disintegrating Tablet parasetamol yang dibuat dengan metode granulasi basah. Selain itu, dalam penelitian ini juga ingin diketahui kadar optimal dari penambahan polyplasdon XL-10 terhadap mutu fisik Orally Disintegrating Tablet parasetamol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar polyplasdon XL-10 dalam formula dapat meningkatkan kekerasan, menurunkan kerapuhan, dan mempercepat waktu hancur tablet. Dari hasil analisis statistik diperoleh hasil terdapat perbedaan yang bermakna antara FI dengan FIII dan FIV pada pemeriksaan kekerasan. Pada pemeriksaan kerapuhan tablet diperoleh hasil terdapat perbedaan bermakna antara FI dengan FIT, FIII dan FIV, dan antara FII dengan FIV. Dan hasil pemeriksaan waktu hancur dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna antara FI dengan FII, FIIl, dan FIV. Dari basil penelitian dapat disimpulkan bahwa formula II dengan kadar polyplasdon XL-10 sebesar 1% telah dapat menghasilkan mutu fisik Orally Disintegrating Tablet parasetamol yang optimal. Sebagai pengembangan dari penelitian ini, maka perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai laju disolusi dan stabilitas dari Orally Disintegrating Tablet parasetamol dengan penambahan disintegran yang sama yaitu polyplasdon XL-10.

Actions (login required)

View Item