ROSDA FEBRIANA, 050312805 (2007) STUDI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN RHEUMATOID ARTHRITIS DI RSU Dr. SOETOMO SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-febrianaro-9515-ff49_08-k.pdf Download (416kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-febrianaro-8646-ff49_08.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Rheumatoid arthtritis (RA) merupakan penyakit sendi dengan inflamasi kronik dan biasanya progresif. RA akibat dari disregulasi sistem imun tubuh sehingga manifestasinya sistemik. Di Indonesia, di Malang pada penduduk berusia di atas 40 tahun didapatkan prevalensi RA 0,5 % di daerah kotamadya, 0,6 % di daerah kabupaten. Hasil survei di Divisi Rheumatologi RSU Dr. Soetomo Rheumatoid Arthritis menempati peringkat kedua setelah osteoarthritis. Pada tahun 2000 ditemukan kasus baru rheumatoid arthritis yang merupakan 4,1 % dari seluruh kasus baru di Poliklinik Rheumatologi RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola/profil penggunaan obat, meliputi jenis obat, dosis, frekuensi dan rute pemberian pada pasien rheumatoid arthritis. Metode yang digunakan adalah noneksperimental (observasional), deskritptif, retrospekti£ Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2007 di Instalasi Rawat Jalan Divisi Rheumatologi Ilmu Penyakit Dalam RSU. Dr. Soetomo Surabaya. Sampel penelitian adalah Dokumen Medik Kesehatan (DMK) pasien rheumatoid arthritis dengan kriteria inklusi pasien dengan diagnosa akhir rheumatoid arthritis yang memenuhi sedikitnya empat dari tujuh kriteria diagnosa rheumatoid arthritis yang ditetapkan oleh American Rheumatism Association (ARA) dengan atau tanpa penyakit penyerta dan komplikasi lain dengan periode sampel penelitian 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Mei 2007. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 35 pasien. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian pasien merupakan wanita (80%), dengan kategori usia paling banyak adalah usia dewasa (12-≤65 tahun) sebanyak 94,3%. Obat yang digunakan pada pasien RA adalah analgetika nonopioid (parasetamol), analgetika opioid (tramadol), NSAIDs (Na diklofenak, meloxicam, piroxicam, etodolak), kortikosteroid (prednison, metilprednisolon), DMARDs (klorokuin, MTX, sulfasalasin, azatioprin). Jenis Obat yang digunakan pasien RA untuk mencegah dan mengatasi efek samping antara lain, H2 antagonis (ranitidin), proton pump inhibitor (omeprazol), antasida dan asam folat. Sebagian besar (>90%) dosis obat yang diberikan sesuai dengan dosis yang direkomendasikan, pada beberapa kasus (6%) masih memerlukan penyesuaian dosis terkait dengan efek camping dan interaksi obat yang digunakan. Drug Related Problems (DRPs) yang terjadi adalah efek samping obat meliputi ; gangguan GIT (Na diklofenak) 13 pasien, anemia (MTX, Sulfasalasin) 1 pasien, stomatitis (MTX) 2 pasien, peningkatan SGOT/SGPT (klorokuin) 1 pasien. Mengingat besarnya prevalensi problema obat yang terjadi pada kasus RA akibat pemakaian obat-obat analgetika/NSAIDs dan DMARDs dalam jangka waktu lama menuntut peran aktif farmasis dalam pelakanaan pharmaceutical care.

Actions (login required)

View Item