Rima Dwi Pratiwi, 050312680 (2007) AKTIVITAS ANTIMALARIA ISOLAT ALKALOID DAUN JOHAR (CASSIA SIAMEA LAMK.) TERHADAP PERTUMBUHAN PLASMODIUM BERGHEI IN VIVO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-pratiwirim-9519-ff58_08-k.pdf Download (369kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-pratiwirim-8654-ff58_08.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Malaria masih menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia_ Morbiditas dan mortalitas malaria semakin meningkat setiap tahunnya khususnya di Indonesia. Berbagai upaya telah ditak.ukan untuk mencegah dan menanggulangi malaria diantaranya melalui pencarian obat antimalaria bare dari bahan slam. Daun .lobar (Cassia siamea Lamk.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung alkaloid isokuinolin. yang diduga memiliki aktivitas sebagai antimalaria, Pada penelitian in vitro, isolat alkaloid daun C. Siamea L. terbukti memiliki aktivitas antimalaria terhadap P. Falciparum dengan harga IC50 sebesar 0,24 µg/ml (Ekasari, 2001). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui aktivitas penghanibatan isolat alkaloid daun C. Siamea L.. terhadap pertumbuhan P. berghei secara in vitro pada mencit yang lebih menggambarkan aktivitas isoIat alkaloid terhadap kondisi parasit secara langsung dalam tubuh inang. Penelitian dimulai dengan pembuatan isolat alkaloid dawn C. Siamea L yang diawali dengan tahap ekstraksi menggunakan n-heksana. Selanjutnya ampas yang diperoleh diekstraksi asam dengan etanol 90 % yang mengandung asam tartrat I % sehingga diperoleh ekstrak etanol. Ekstrak etanol dipekatkan sampai 1/3 dari volume awal kemudian dibasakan dengan NH4OH sampai pH 8. Ekstrak etanol pH 8 diekstraksi cair-cair dengan kloroform kemudian ekstrak kloroform dikeringkan sehingga diperoleh fraksi kloroform sebanyak 97 gram. Tahapan selanjutnya adalah proses fraksinasi pengasaman dan pembasaan dengan etanol 90 % yang mengandung asam tartrat 1 % (pH = 5) dan NH40HH 2,5 % (pH = 8) yang diulang sebanyak 3 kali. Dpperoleh fraksi kloroform sebanyak 161,8 mg. Fraksi kloroform dimumikan dengan kromatograf kolom terbuka menggunakan Ease gerak kloroform : etanol (8,5 : 1,5) sehingga diperoleh 9 kelompok fraksi. Fraksi VIII (Rf = 0,17) diisolasi dengan KLT-preparatif menggunakan fase gerak kloroform : etanol (8,5 : 1,5) dengan proses eluasi dua kali yang menghasilkan isolat alkaloid sebanyak 50.3 mg (Rf = 0,17). Uji aktivitas antimalaria isolat alkaloid daun C. Siamea L. terhadap pertumbuhan P. berghei dilakukan secara in vivo dengan metode Peter. Bahan uji adalah isolat alkaloid daun C. Siamea L. yang dilarutkan dalam DMSO dengan dosis 2 ; 0,2 ; 0,02 ; 0,002 mg/KgBB. Kontrol negatif yang digunakan adalah DMSO sedangkan kontrol positifadalah klorokuin difosfat dengan dosis 2 ; 0,2 ; 0,02 ; 0;002 mg/ KgBB. Berdasakan hasil penelitian, diperoleh harga ED50 isolat alkaloid daun C. Siamea L. sebesar 0.02276 mg/kg BB dan ED50 klorokuin difosfat sebesar 0.10562 mg/kg BB. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ED50 isolat lebih kecil dari ED50 klorokuin sehingga dapat disimpulkan bahwa isolate alkaloid daun C. Siamea L. berpotensi dalam menghambat pertumbuhan P. berghei secara in vivo. Hasil pengamatan menunjukan bahwa setelah penghentian obat ( isolate alkaloid dan klorokuin), terjadi penurunan persen parasitemia pada H4. Selanjutnya pada H5 dan H6 terjadi peningkatan persen parasitemia. Dari penelitian ini, disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan peningkatan lamapemberian obat.

Actions (login required)

View Item