Rachma Ayuningtyas, 050312685 (2007) UJI MUTU FISIKOKIMIA DAN EFEKTIFITAS MINYAK MIMBA (Azadtirachta indica A. Juss) TERHADAP Streptococcus mutans DALAM SEDIAAN PASTA GIGI BERBASIS GEL HPMC. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-ayuningtya-9262-ff94_08-k.pdf Download (391kB) | Preview |
|
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-ayuningtya-8701-ff94_08.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Karies merupakan penyakit pada gigi yang disebabkan oleh adanya plak dan bakteri. Salah satu bakteri yang paling sering menimbulkan karies adalah Streptococcus mutans. Untuk mencegah atau mengobati karies, dapat digunakan bahan kimia (sintetis) atau bahan alam. Minyak biji mimba diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis (Murthy and Sirsi, 1958 cit Biswas et al., 2002), namun belum diketahui efektivitasnya terhadap Streptococcus mutans. Dalam penelitian ini minyak biji mimba yang diformulasikan dalam pasta gigi berbasis gel HPMC diteliti daya hambatnya terhadap Streptococcus mutans. Hasilnya dibandingkan dengan triklosan dalam basis yang sama. Kadar minyak mimba yang digunakan adalah 0,3% (FI), 1,5% (F2), 2,5% (173). Kadar triklosan adalah 0,3% (K+) yang merupakan kadar efektif triklosan dalam mengurangi pembentukan plak dan gingivitis (Palomo et al., 1989 cit Reynolds, 1994). Selain keempat sediaan tersebut, juga dibuat basis tanpa penambahan bahan aktif. Sediaan yang telah dibuat kemudian diamati karakteristik fisikanya yang meliputi pengamatan organoleptis (warna, bau, dan tekstur), kemudahan sediaan dikeluarkan dari tube, dan ketetapan bentuk sediaan setelah dikeluarkan dari tube. Selain pengamatan karakteristik fisika, dilakukan pengamatan karakteristik kimia yaitu pengukuran pH sediaan. Hasil pengukuran pH akan dibandingkan dengan rentang pH saliva yakni 5,97-6,39. Untuk mengetahui efektifitas daya hambat minyak mimba (Fl, F2, dan F3) terhadap Streptococcus mutans, dilakukan uji daya hambat dengan metode sumur, sebagai kontrol digunakan basis sediaan tanpa penambahan bahan aktif. Sebagai pembanding digunakan triklosan yang diformulasikan ke dalam sediaan. Untuk mengetahui efektifitas triklosan sebelum diformulasi dilakukan pengukuran daya hambat larutan triklosan 0,3% dalam PEG 400. Media yang telah ditanami bakteri dan diberi sediaan kemudian diinkubasi pada suhu 37°±0,5°C selama 24 jam, kemudian diameter zona hambat yang terbentuk dianalisis secara statistik menggunakan one way ANOVA. Jika Fhitung > Ftabel , berarti ada perbedaan bermakna minimal satu pasang nilai daya hambat pada kelima formula. Untuk mengetahui formula mana yang memberikan perbedaan bermakna, dilakukan uji HSD (Honestly Significant Difference). Pengolahan data hasil evaluasi karakteristik fisika menunjukkan bahwa seluruh sediaan memiliki konsistensi yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Dari hasil pengukuran pH diketahui bahwa pH sediaan berkisar antara 6,24-6,33 dan nilai tersebut masuk ke dalam rentang pH yang diharapkan. Penambahan minyak mimba 0,3% dan 1,5% tidak berpengaruh terhadap pH, sedangkan penambahan minyak mimba 2,5% menyebabkan penurunan pH sediaan. Dari hasil pengukuran daya hambat sediaan yang kemudian dianalisis secara statistik menggunakan one way ANOVA diperoleh harga Fhit„ng (129,468) > Ftabei (2,289) maka Ho ditolak, Hi diterima atau ada peruedaan bermakna minimal satu pasang nilai daya hambat sediaan. Dari hasil uji HSD diketahui bahwa daya hambat larutan triklosan 0,3% < sediaan pasta gigi dengan triklosan 0,3% < basis; daya hambat F2 = F3 = basis; dan daya hambat F2 = basis = F 1. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa minyak mimba hingga kadar 2,5% dalam sediaan pasta gigi berbasis gel HPMC memberikan efek antibakteri yang sama dengan basis saja, namun minyak mimba pada kadar 0,3% dan 1,5% dalam sediaan memberikan efek antibakteri yang lebih besar daripada triklosan 0,3% dalam basis yang sama. Peningkatan kadar minyak mimba menyebabkan perubahan mutu fisik clan kimia sediaan. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas minyak mimba pada kadar di atas 2,5% dalam sediaan pasta gigi untuk menghambat Streptococcus mutans. Selain itu perlu dilakukan uji in vivo untuk mengetahui linearitas hasil uji in vitro dengan kondisi in vivo.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF. 94/08 Ayu u | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Neem seed oil, HPMC, Streptococcus mutans | |||||||||
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD1-999 Chemistry R Medicine > RK Dentistry R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmastika | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | |||||||||
Date Deposited: | 30 Jan 2009 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 12 Aug 2016 01:36 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/11001 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |