PUJO RASMOYO, 030610324 (2011) PENYELESAIAN SENGKETA PEMBIAYAAN IJARAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PERADILAN AGAMA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-rasmoyopuj-15008-fh.148--p.pdf Download (132kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-rasmoyopuj-15008-fh.148--p.pdf Restricted to Registered users only Download (880kB) | Request a copy

Abstract

Akad ijarah ialah akad menukar sesuatu dengan adanya imbalannya, diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti sewa menyewa dan upah mengupah. Bank menyewakan suatu asset yang sebelumnya telah dibeli oleh bank kepada nasabahnya untuk jangka waktu tertentu dengan jumlah sewa yang telah disetujui di muka. Kesepakatan antara bank dan nasabah dituangkan dalam suatu akad pembiayaan ijarah dengan klausula baku yang telah disusun oleh bank syariah dengan menuntut hak dan kewajiban para pihak serta persyaratan lain Berdasarkan UU Peradilan Agama maka Pengadilan Agama memiliki kewenangan untuk menangani sengketa perbankan syariah sesuai dengan isi kesepakatan para pihak dalam akad pembiayaan ijarah yang disepakai. Para pihak terikat dengan isi akad yang berlandasaakan syariahBerdasarkan ketentuan itu maka bank syariah, sebagai badan hukum yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan pada prinsip syariah, dapat menyelesaikan sengketanya di Peradilan Agama. Penerapan prinsip kaffah dalam ekonomi syariah membawa konsekuensi, penerapan ekonomi dan penyelesaiannya juga harus berdasarkan syariah islam,walaupun dalam ketentuan pasal 55 ayat 2 Undang-undang perbankan syariah mengatakan penyeleaian dapat diselesaikan di luar pengadilan Agama. Kata Kunci: Ijarah, Peradilan Agama, Perbankan Syariah

Actions (login required)

View Item