Christoforus Agung Wijayatmoko (2020) Efek Variasi Pelarut Kloroform Dan Metanol Terhadap Karakteristik Nanofiber Kolagen-PCL-Kitosan Sebagai Rekayasa Jaringan Kulit Pada Luka Bakar. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (231kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (43kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (55kB) |
|
Text
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (46kB) |
|
Text
5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 2023. Download (474kB) | Request a copy |
|
Text
6. BAB III MATERIAL DAN METODE.pdf Restricted to Registered users only until 2023. Download (163kB) | Request a copy |
|
Text
7. BAB IV PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 2023. Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
8. BAB V KESIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only until 2023. Download (79kB) | Request a copy |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (133kB) |
|
Text
10. PERNYATAAN EMBARGO.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan data American Burn Association tahun 2015, telah terjadi 486.000 kasus luka bakar di Amerika Serikat sehingga perlu mendapatkan perawatan medis. Penyembuhan luka bakar yang semula konvensional memenfaatkan bahan alami, berkembang menjadi teknik rekayasa jaringan memanfaatkan biomaterial dalam bentuk nanofiber. Sebagian peneliti masih belum mampu menghasilkan nanofiber dengan sifat mekanik yang optimal sesuai dengan karakteristik kulit manusia. Artikel review ini bertujuan untuk mengetahui efek variasi pelarut kloroform dan metanol dan/atau jenis pelarut lainnya pada nanofiber kolagen-PCL-kitosan dan/atau perpaduan lainnya sebagai rekayasa jaringan kulit pada luka bakar. Metode yang dipilih adalah electrospinning dengan beberapa uji karakterisasi yang diulas meliputi uji SEM, FTIR, kuat tarik, dan degradasi pada beberapa jurnal terindeks scopus. Selain itu, artikel review ini juga bertujuan untuk mengetahui perbandingan komposisi pelarut kloroform dan metanol dan/atau jenis pelarut lainnya yang optimal sehingga terbentuk nanofiber yang ideal. Hasil studi literature menunjukkan bahwa pada uji SEM, nanofiber PCL/HA/Rf dengan pelarut kloroform dan metanol (3:1) memiliki permukaan halus tanpa adanya beads dan diameter yang konsisten pada rentang 100-120 nm, sekaligus menjadi komposisi pelarut yang ideal. Perpaduan PCL/PVA/CECs/Chamomile dengan pelarut asam asetat glasial (90%) mampu menghasilkan nilai UTS optimal yang berkisar antara 8,2-16 MPa. Semakin rendah konsentrasi Chamomile, maka nilai UTS yang dihasilkan semakin meningkat. Nanofiber PCL/Zn/Kolagen dengan pelarut kloroform dan etanol (1:1) menunjukkan laju degradasi yang ideal dengan jangka waktu satu hingga dua bulan untuk terdegradasi sepenuhnya. Konsentrasi PCL/Zn dinilai mampu memanipulasi laju degradasi dari nanofiber.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK MPF.18-20 Chr e | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | nanofiber, PCL, kolagen, kitosan, kloroform, metanol,electrospinning | |||||||||
Subjects: | Q Science > QC Physics | |||||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Novita | |||||||||
Date Deposited: | 19 Mar 2022 12:06 | |||||||||
Last Modified: | 19 Mar 2022 12:06 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/114206 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |