Dwi Handayani, - and Mochtar Lutfi, - and Luila Aribowo,, - (2018) Pemerintah Kearifan Lokal Pepatah-Petitih Sebagai Penguatan Sumber Daya Sosial Bagi Masyarakat Tengger. Laporan Penelitian. FAKULTAS ILMU BUDAYA. (Unpublished)
Text (LAPORAN PENELITIAN)
2022_03_18_08_13_04.pdf Download (6MB) |
Abstract
RINGKASANSalah satu bentuk kearifan lokal yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi melakti cerita dari mulut ke mulut yang dikenal dengan folklore atau tradisi lisan, yaitu pepatah-petitih yang dituturkan oleh para leluhur kita.Kearifan lokal bagian dari budaya merupakan segala bentuk kebijaksanaan yang didasari oleh nilai-nilai kebaikan yang dipercaya, diterapkan dan senantiasa dijaga dalam kurun waktu yang cukup lama secara tunm temurun oleh sekelompok orang dalam suatu wilayah tertentu. Pepatah-petitih merupakan suatu cara orangtua di zaman dalmlu untuk memberikan nasihat atau petuah yang terkandung nilai-nilai falsafah kehidupan. Pada dasarnya, setiap ungkapan nasihat orangtua duhulu ditujukan tuttuk kebaikan alam, kehidupan masyarakat,terutama pada keluarga untuk mengendalikan sikap dan tingkah laku. Setiap daerah merniliki tradisi lisan sebagai bentuk pola pikir dalam ungkapan pepatah-petitih dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan bahwa pepatah-petitih sebagai budaya t•adisi lisan yang mngandung pandangan-pandangan atau pedoman hidup yan baik dalam kehidupan sosial. Tradisi budaya atau tradisi lisan di masa lampau terkadang tidak dapat dihadirkan pada masa kini karena mengalarni transfonnasi yang mungkin terkesan "mati suri" karena tidak dapat hidup pada komunitasnya. Natnun, secara temporal, nilai-nilai (value) dan normanya dapat diaktualisasikan sebagai metnori kolektif pada masa sekarang sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendidik generasi penerus dalam memperkuat identitas karakter mereka. Salah satu lokasi yang dijadikan sebagai sasaran budaya, yaitu masyaralcat adat Tengger, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, tepatnya di di Desa Ngadisari dan Desa Wonokerto. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa Kcarifan lokal tidak hanya rnengacu pada keyakinan terhadap agama tetapi juga pada kekuatan dan kepercayaan terhadap petuah leluhur, yaitu berupa ungkapan pepatah-petitih yang tidak hanya sebagai living memories melainkan sebagai living traditions terhadap generasinya. Bagi masyarakat adat Tengger, kerukunan dan keberagaman terhadap agama merupakan sesuatu yang sakral dan harus diyakini, meskipun di sisi lain kepercayaan terhadap yang magis dan mistik masih dianggap sebagai representasi terhadap falsafah kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian tahun kedua dari yang telah direncanakan dengan menitikberatkan pada strategi pemertahanan dan pengembangan ungkapan bentuk pepatahepetitih yang masih bertahan hingga sekarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara terstruktur dengan narasumber Onforman) dengan mengadakan diskusi kelompok (focus group discussion). Disamping itu, pemertahanan kearifan lokal dalam ungkapan pepatahapetitih dapat diidentifikasikan secara komprehensif mengingat potensi tradisi lisan hampir terpinggirkan balikan ada anggapan bahwa sesuatu yang bersumber dari kelisanan hanya menjadi transformasi budaya pada generasi muda. Kata-kata kunci: Pemertahanan,kearifan lokal, pepatahapetitih,masyarakat tengger
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 LP 75/19 Han p | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pemertahanan,kearifan lokal, pepatah-petitib.masyarakat tengger | ||||||||
Subjects: | P Language and Literature | ||||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Mrs Amalia Tri | ||||||||
Date Deposited: | 08 Apr 2022 05:06 | ||||||||
Last Modified: | 08 Apr 2022 05:06 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/114651 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |