Deny Arnos Kwary, - and Lilla Musyanda, - and Lastiko Endi Rahmantyo, - (2018) Resepsi Waria Di Jawa Timur Pada Isli Queer Parenting Dalam Film Indonesia Kontemporer. Laporan Penelitian. FAKULTAS ILMU BUDAYA. (Unpublished)
Text (LAPORAN PENELITIAN)
2022_03_18_08_26_46.pdf Download (5MB) |
Abstract
Kelompok marginal seperti waria (wanita-pria/Indonesian male ko firnale transgender) seringkali mengalami diskriminasi sosial ekonomi dalatn kehidupan mereka sehari-hari. Salah satu diskriminasi adalah persoalan ruang (spatial) yang menyebabkan mereka tersingkir dari ruang kerja, ruang publik yang tersegrasi secara heteroseksual. Negara menutup ruang-mang limina1 dengan menciptakan regulasi yang memperk-uat spatial exclusions waria. Undang-Undang Perkawinan (UU 1/1974) menetapkan perkawinan yang diakui hanya antar dua gender: laki-laki dan perernpuan. Undang-Undang Administrasi Kependudukan (UU 23/2006) tentang KTP hanya mengakomodir laki-laki dan perempuan sebagai identitas kelamin yang diakui. Pada level urban common space, waria (dan komunitas marginal lainnya) dikenal sebagai komunitas RT 0 RW 0 yaitu penduduk tanpa identitas yang lahir dan hidup di kota besar sehingga menjadi sasaran utama pemerintah kota untuk menertibkan mereka. Permensos No. 08/2012 memperkuat restriksi terhadap waria dengan mengkategorikan mereka sebagai kelompok yang memiliki gangguan fungsi sosial akibat diskriminasi/marginalisasi sehingga rentan menjadi masa1ah sosial dan memenuhi kriteria `berperilaku menyimpang'. Keterbatasan social existence ini berimpilikasi pada menyempitnya spatial existence yang ditandai dengan peminggiran waria baik dalam level mikro seperti keluarga hingga level makro sebagai warganegara. Pada sisi lain, dalam representasinya di dunia film, kehidupan waria masih digambarkan setengah hati. Mereka digambarkan dalam beberapa stereotipe: sebagai objek olok-olok (object of efun), sebagai individu a-seksual, tidalc/belum menikah, serta tidak memiliki latar belakang keluarga yang jelas. Perubahan terjadi pada fihn Indonesia kontemporer yang mulai menampilkan waria sebagai orangtua (queer parenting) baik me1a1ui proses adopsi anak secara legal formal maupun adopsi secara kekeluargaan. Penelitian ini akan mengkaji resepsi (tanggapan) waria di Jawa Timur yang memiliki komunitas waria terbesar di Indonesia terhadap isu queer parenting dalam film Indonesia kontemporer. Dua film yang akan dipergunakan sebagai sampel penelitian ini sama-sama mengangkat kehidpan waria sebagai orangtua dalam film Realita Cinta dan Rock n Roll (2006) karya Upi dan film Lovely Man (2011) karya Teddy Soeriaatmadja. Responden terdiri dari sutradara dan pengamat film serta komunitas waria di Jawa Timur (Surabaya, Madura, Jember, Jombang d11). Responden dipilih yang memiliki latar belakang beragam untuk mengungkap interseksi antara kelas sosial, identitas gender dan profesi waria sebagai khalayak aktif dalam menentukan resepsi mereka tentang isu queer parenting pada kedua film.
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 LP 68/19 Kwa R | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | Waria, Queer Parenting, Film Indonesia, Jawa Timur | ||||||||
Subjects: | P Language and Literature | ||||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Mrs Amalia Tri | ||||||||
Date Deposited: | 08 Apr 2022 04:45 | ||||||||
Last Modified: | 08 Apr 2022 04:45 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/114704 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |