Dwi Winarni, - and Saikhu Akhmad Husen, - and Y. Sri Wulan Manuhara, - and Agus Suprijanto, - and J. Soemartojo, - (1996) Pengaruh Lama Waktu Pemberian Estrogen Terhadap Berat Badan dan Spermatogenesis Tikus (Rattus norvegicus L.) Dewasa. Laporan Penelitian. MIPA - Biologi, Surabaya. (Unpublished)

Text kkc 571.1 pen-.pdf Download (2MB)

Abstract

Estrogen adalah senyawa yang terdistribusi luas di alam. Selain dapat ditemukan pada organ-organ tubuh Vertebrata (folikel ovarium, testis dan korteks adrenal), estrogen dapat pula diisolasi dari jaringan berbagai jenis Avertebrata dan berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi maupun tingkat rendah. Estrogen di dalam sirkulasi mamalia jantan merupakan hasil sintesis korteks adrenal dan testis (Ganong, 1993). Kadar estrogen dalam sirkulasi dapat meningkat karena adanya kontak mamalia jantan dengan sumber-sumber estrogen. Meningkatnya kadar estrogen plasma dapat menyebabkan terjadinya hambatan pada spermatogenesis. Selain itu, dapat pula menurunkan rasio antara lipoprotein plasma VLDL (very low density lipoprotein) dan LDL (low density lipoprotein) terhadap lipoprotein plasma HDL (high density lipoprotein) Terjadinya penurunan rasio antara VLDL dan HDL terhadap HDL plasma disebut-sebut sebagai faktor yang dapat menurunkan resiko terjadinya atherosklerosis - timbulnya timbunan plak yang mengandung lipid di pembuluh darah. Terjadinya penurunan rasio VLDL dan LDL terhadap HDL melibatkan pula peran jaringan lemak. Jaringan lemak menyusun 18% berat tubuh. Masalah yang diajukan adalah: (1) apakah pemberian estrogen berpengaruh terhadap berat badan tikus jantan dewasa, (2) apakah lama waktu pemberian estrogen berpengaruh terhadap berat badan tikus jantan dewasa dan (3) bagaimanakah aktivitas spermatogenesis di dalam tubuli seminiferi pada saat estrogen memberikan pengaruh terhadap berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pengaruh estrogen terhadap tikus jantan dewasa, (2) mengetahui pengaruh lama waktu pemberian estrogen terhadap berat badan tikus jantan dewasa, dan (3) mengetahui aktivitas spermatogenesis di dalam tubuli seminiferi di saat estrogen dapat memberikan pengaruh terhadap berat badan. Penelitian ini menggunakan 60 ekor tikus putih jantan dewasa umur 9-10 minggu, yang dibagi menjadi 4 (empat) kelompok. Kelompok I diperlakukan dengan pemberian ethynilestradiol (sebagai sumber estrogen) per oral dengan dosis 1 mg/100 g BB/hari selama 13 hari, kelompok II selama 25 hari, kelompok III (plasebo I) dan kelompok IV (plasebo II) Berat badan diukur pada awal dan akhir perlakuan (1 hari setelah perlakuan dihentikan), sedangkan testis kanan diambil untuk dibuat sediaan mikroanatomi setelah pengukuran berat badan akhir. Data rerata % kenaikan berat badan per hari antar kelompok dianalisis dengan Analisis Varians Searah dilanjutkan dengan LSD pada tingkat kemaknaan 0,05. Mikrofotoanatomi dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui aktivitas spermatogenesis dalam tubuli seminiferi masing-masing kelompok perlakuan. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan : (I) pemberian estrogen berpengaruh terhadap berat badan tikus jantan dewasa yaitu meningkatkan persentase kenaikan berat badan, (2) lama waktu pemberian estrogen tidak berpengaruh terhadap berat badan, dan (3) saat estrogen dapat meningkatkan persentase kenaikan berat badan tikus, terjadi pula hambatan terhadap spermatogenesis. Peningkatan lama waktu perlakuan meningkatkan tingkat hambatan. Meskipun estrogen dapat memberikan dampak positif menurunkan resiko terjadinya aterosklerosis, tetapi dari hasil penelitian ini disarankan untuk lebih memperhatikan lama waktu kontak dengan estrogen yang cenderung memberikan dampak negatif terutama terhadap spermatogenesis.

Actions (login required)

View Item