Pengembangan Campuran Sambilolo (Andrographis paniculata Nees) dan Kunyit (Curcuma domestica) sebagai Sediaan Fitofarmaka Antikanker Payudara

Sukardiman, - and Sismindari, - and Aty Widyawaruyanti, - (2009) Pengembangan Campuran Sambilolo (Andrographis paniculata Nees) dan Kunyit (Curcuma domestica) sebagai Sediaan Fitofarmaka Antikanker Payudara. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN, Surabaya. (Unpublished)

[img] Text (FULL TEXT)
KKB KK-2 LP 215 - 10 SUK P.pdf

Download (4MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah membuat produk fitofarmaka campuran ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica) dan herba sambiloto (And grophis paniculata Nees) sebagai obat antikanker payudara . Tujuan khusus penelitian tahun ke 3 adalah mengetahui mutu fisik , keseragaman kandungan dan disolusi sediaan kapsul campuran ekstrak sambiloto dan kunyit serta menentukan bioavailabilitas kapsul campuran ekstrak etanol herba sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan rimpang kunyit (Curcuma dom stica VaL) dalam serum kelinci. Penentuan uji mutu fisik, keseragaman kandungan dan disolusi dari kapsul dilakukan lebih dahulu validasi metode pada HPLC, fase gerak untuk andrografolida adalah metanol : air 60:40 dan panjang gelomabng 230nm , sedangkan untuk kurkumin digunakan asetonitril : asam asetat 1 % 50:50 dengan panjang gelombang 425nm. Kapsul yang dibuat adalah campuran ekstrak sambiloto yang setara dengan 15mg andrografolida dan ekstrak kunyit yang setara dengan kurkumin 15 mg, kemudian diperiksa mutu fisik , keseragaman kandungan dan disolusinya. Penelitian biovaibilitas kapsul dilakukan terhadap 3 ekor kelinci jantan, ras New Zealand yang berumur 4 bulan. Setiap ekor kelinci diberi kapsul yang mengandung ekstrak sambiloto setara dengan 6,3 mg andr ratolida dan ekstrak kunyit yang setara dengan 6,3 mg kurkumin, langsung ke dalam lambung kelinci melalui feeding tube dan dicuci dengan aqudes 5 ml. SampeI darah diambil melalui vena marginal telinga pada interval waktu ke 15, 30, 45 60, 90, 120, 240, 480 menit setelah pemberian obat dan dilakukan preparasi sampeI kemudian disuntikkan ke HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseragaman bobot kapsul, rata-rata persen penyimpangan bobot isi kapsul adalah 1,29% ± 0,88 . Hasil rata-rata pengkajian waktu hancur untuk kapsul campuran ekstrak sambiloto kunyit adalah 483,3 ± 16,26 detik atau 8 menit lebih 3 detik. Keseragaman kandungan rata-rata andro rafolida 96,79% dan KV 4,97% dan rerata kandungan kurkumin 103,27% dan KV yo u 3,80%. Hasil disolusi menunjukkan bahwa pada menit ke 180, pelepasan andro ratolida tergolong cukup kecil yaitu 11,34 mg/L ± 0,61 dengan persen andro rafolida terlarut yaitu 34,50 % ± 1,86 serta efisiensi disolusi androgratolida adala 1 7,53% ± 0,63. Sedangkan pada pelepasan kurkumin sampai menit ke 180 tidak do puncak yang dapat dideteksi , sehingga kelarutan kurkumin tidak bisa ditentukan. Parameter bioavailabilitas yang diperoleh untuk andrografolida, yaitu tmaks 60-90 menit, Cmaks = 3,060 - 4,410 ppm, AUC 0-480 = 541,0575- 684,8413 ug.ml/menit. Parameter bioavailabilitas untuk kurkumin tidak dapat dihitung karena kurkumin tidak terdeteksi dalam darah.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB KK-2 LP 215/10 Suk p
Uncontrolled Keywords: Andrographis paniculata Nees, Curcuma domestica Val, disolusi, bioavailabilitas
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Ilmu Kefarmasian
Creators:
CreatorsNIM
Sukardiman, --
Sismindari, --
Aty Widyawaruyanti, --
Depositing User: sukartini sukartini
Date Deposited: 12 Apr 2022 00:34
Last Modified: 12 Apr 2022 00:40
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115030
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item