Liestianingsih D, - and Tri Susantari, - (2005) Representasi Relasi Gender Dalam Sinetron Bajaj Bajuri Di Trans TV. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN, Surabaya. (Unpublished)
Text (FULL TEXT)
KKB KK-2 LP. 02-07 DAY R.pdf Download (4MB) |
Abstract
Media massa merupakan salah satu piranti untuk mentransmisikan lai-nilai lama maupun nilai-nilai baru. Salah satu nilai-nilai yang ditransmisikan adalah nilai-nilai yang bias gender. Hal ini berkait dengan fungsi media sebagai transmission of the social heritage. Berbagai studi ten~ng kaitan media dan nilai-nilai yang bias gender telah banyak dilakukan baik pada media cetak, radio maupun pada televisi, pada pesan iklan, berita, sinetron drama, dan sebagainya. Salah satu yang menarik untuk diteliti adalah penggambaran nilai-nilai yang bias gender dalam sinetron khususnya sinetron komedi. Sinetron komedi yang ditayangkan dan disukai penonton adalah sinetron Bajaj Bajuri yang disiarkan Trans TV. Sinetron ini menarik untuk diteliti karena sinetron ini memotret kehidupan masyarakat kecil di pinggiran kota metropolitan Jakarta. Dalam penggambaran masyarakat kelas bawah sinetron ini tidak hanya menceritakan tentang kemiskinan namun juga menggambarkan bagaimana relasi gender yang terjadi daIam masyarakat kelas bawah. Perumusan masalah dalam penetitian ini adalah bagaimana representasi relasi gender dalam sinetron Bajaj Bajuri yang ditampilkan melalui tokoh Bajuri-Oneng, Emak dan Yanto-Hindun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penggambaran relasi gender dalam sinetron Bajaj Bajuri melalui tokoh-tokohnya.Untuk mendukung anaIisis penelitian maka tinjauan pustaka yang digunakan adalah Media dan Konstruksi Realitas, Media dan Gender, Representasi, Analisis Semiotik. Metodologi yang digunakan adalah metodologi kualitatif dengan metode analisis semiotik dari Pierce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi gender yang digambarkan melalui tokoh Bajuri-Oneng adalah relasi yang timpang gender. Peran istri dalam tokoh Oneng merupakan potret perempuan dengan stereotip : bodoh, tidak berpendidikan, tersubordinat, Iemah, tidak rasional, emosional, tidak mandiri. Sementara penggambaran Iaki-Iaki melaIui tokoh Bajuri sebagai berkuasa, dominan dan mempunyai otoritas pada perempuan, selalu lebih pintar dari istri. Melalui tokoh Emak, perempuan digambarkan sebagai mertua yang cerewet, judes, jahat, Iicik, dominan pada menantu, mengatur urusan rumah tangga anak, emosional, petit, egois. Relasi gender dalam tokoh pasangan Yanto dan Hindun, digambarkan berbeda perempuan (istri) lebih dominan dari laki-laki. Namun demikian stereotipe tentang perempuan masih di wilayah tradisional, cerewet, genit, penggoda, pencemburu dan laki-laki melalui tokoh Yanto digambarkan sebagai mata keranjang, tukang selingkuh. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggambaran relasi gender dalam sinetron komedi Bajaj Bajuri masih timpang dan berada pada lingkup tradisional. Stereotipe tentang Iaki-laki dan perempuan masih bias gender.
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 LP 02/07 Day r | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Gender; sinetron Bajaj Bajuri | ||||||
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P87-96 Communication. Mass media | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | ||||||
Date Deposited: | 12 Apr 2022 01:09 | ||||||
Last Modified: | 12 Apr 2022 01:10 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115034 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |