Model Pengendalian Siklus Infeksi Toxocariasis Sapi Dengan Fraksinasi Minyak Atsiri Rimpang Temuireng (Curcuma Aeruginosa Roxb) Di Pulau Madura

Setiawan Koesdarto, - and Sri Subekti, - and Herra Studiawan, - (2000) Model Pengendalian Siklus Infeksi Toxocariasis Sapi Dengan Fraksinasi Minyak Atsiri Rimpang Temuireng (Curcuma Aeruginosa Roxb) Di Pulau Madura. Laporan Penelitian. FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN. (Unpublished)

[img] Text (LAPORAN PENELITIAN)
KKC 636.089 696 Koe M.pdf

Download (2MB)

Abstract

Untuk mengetahui perbedaan prevalensi toxocarosis pada pedet sapi di pulau Madura umur 3-10 minggu pada 2 musim berbeda (kemarau dan penghujan), serta pengaruh peflakuan kombinasi antara waktu pengamatan dan pemberian minyak atsiri rimpang temuireng (Curcuma aeruginosa RoxB) terhadap pedet umur 3 10 minggu dengan telur pdng pergram tinja (TCPGT) > 500. Penelitian dengan 240 sampel pedet, berasal dari delapan lokasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat infeksi toxocarosis pada pedet dalam dua musim melalui perneriksaan feses dengan uji formol ether dan uji efektivitas penggunaan minyak atsiri rimpang temuireng (Curcuma aeruginosa RoxB) terhadap pedet umur 3-10 minggu yang terinfeksi toxocarosis. Diharapkan dari penelitian ini dapat memperoleh model pengendalian siklus infeksi toxocarosis ada pedet umur 3-10 minggu, melalui pendekatan prevalensi toxocarosis TCPGT dan perlakuan kombinasi minyak atsiri rimpang temuireng. asil stud menunjukkan bahwa rimpang kering temuireng (Curcuma aeruginosa RoxB) sebanyak 9 kg, hanya mampu memperoleh 54,29 gram minyak atsiri dan saat akan dibuat menjadi sediaan untuk Iwsul berkurang 10 gram, karena mengalami proses penguapan. tud tentang prevalensi Toxocara vitutorum pada pedet sapi Madura umur 3-10 minggu pada dua usim berbeda (kemarau dan penghujan) menunjukkan perbedaan sangat nyata (p<0,01), evalensi tertinggi terjad pada musim penghujan sebesar (60,8%), sedangkan pada musim kemarau sebesar (25,4%). Hasil perlakuan kombinasi dengan pemberian minyak atsiri rimpang ternuireng (Curcuma ginosa RoxB) pada selang waktu satu satu hari dengan pemberian tiga dosis berbeda (120, 80 dan 240 mg), dperoleh perlakuan kombinasi terbaik adalah T2D:,,to (117,50) dan menunjukkan perbedaan tidak bermakna dengan T2Dicu(119,0).

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKC 636.089 696 Koe m
Uncontrolled Keywords: Infeksi Toxocariasis, Sapi, Minyak Atsiri, Rimpang Te Di Pulau Madura
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar
Creators:
CreatorsNIM
Setiawan Koesdarto, -NIDN0028095203
Sri Subekti, --
Herra Studiawan, -NIDN0003105704
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 19 Apr 2022 05:16
Last Modified: 19 Apr 2022 05:16
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115316
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item