Ni Nyoman Tri Puspaningsih and Mirni Lamid and Sri Gunawan (2018) Pengembangan Konsorsium Excelzyme Lokal Untuk Peningkatan Aktivitas Bio-Produk Dalam Aplikasi Pada Agro-Industri. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)

Text (FULL TEXT) KKC KK LP 194-19 Pus p.pdf Download (8MB)

Abstract

Bioresource Technology berbasis biomassa asal limbah pertanian merupakan biomassa yang menyimpan sumber energi tinggi karena kaya akan polisakarida. Teknologi ini menggunakan enzim sebagai biokatalisator, yang ramah lingkungan dan mampu mengolah limbah pertanian kaya akan lignoselulosa menjadi produk bermanfaat, diantaranya sebagai bahan baku pakan ternak dan bio-energi. Mengingat enzim kelompok lignoselulolitik masih sangat tergantung dengan produk import, maka biodiversitas mikrobial yang sangat berlimpah di Indonesia menjadi peluang untuk dapatnya memproduksi enzim kelompok lignoselulolitik secara mandiri di Indonesia. Limbah pertanian sebagian besar kaya akan materi lignoselulosa yang terdiri dari kandungan selulosa (45-50%), hemiselulosa (35-40%) dan lignin (10-20%). Kandungan polisakarida yang cukup tinggi tersebut merupakan bahan baku murah serta bersifat dapat diperbaharui (renewable) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ternak, prebiotik, dan pupuk organik mengatasi permasalahan ketahanan pangan selain mengurangi efek pemanasan global. Namun demikian, permasalahan yang terjadi adalah masih rendahnya nilai nutrisi dari limbah pertanian tersebut di atas baik sebagai campuran bahan pakan ternak maupun pupuk. Pengolahan secara enzimatis terhadap limbah pertanian tersebut diatas akan mampu meningkatkan mutu pakan ternak dan pupuk organik. Namun demikian selarna ini produk enzim masih import dan harga di pasaran sangat mahal berkisar Rp.150.000-300.000/kg. Perlu dikembangkan produk enzirn lokal yang mampu bersaing dengan produk enzim import. Kelompok studi proteomik Universitas Airlangga berhasil mengembangkan Excelzyme (Patent merk No.IDM000293741, tahun 2011) asal isolat lokal Indonesia, serta telah mampu memproduksi Excelzyme bekerja sama dengan PT Petrosida, Gresik dalam skala pilot. (Patent formulasi No IDP000040523, tahun 2016). Aplikasi Excelzyme khususnya yang berperan aktif pada limbah pertanian kaya akan polisakarida dalam bidang agro-industri mulai dilaksanakan sejak tahun 2009. Namun demikian, hasil menunjukkan masih perlunya dikembangkan konsorsium kelompok lignoselulolitik lainnya, antara lain selulolitik, pektimolitik, dan lakase ke dalam Excelzyme. Pada tahun 2015-2017, tim telah berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi mikrobial termofilik lokal penghasil selulolitik, pektimolitik dam lakase termofilik. Dalam penelitian Strategis Nasional ini akan mengoptimalkan formulasi konsorsium excelzyme untuk meningkatkan aktivitas excelzyme dalam aplikasinya pada agro-industri. Berkaitan dengan hal tersebut, maka tim akan mengoptimalkan pengklasifikasian Excelzyme menjadi 3 jenis produk, yaitu Excelzyme 1 untuk aplikasi dalam proses bio-deinking/bio-bleaching, Excelzyme 2 untuk aplikasi dalam campuran pakan ternak ruminansia, dan Excelzyme 3 untuk aplikasi campuran pupuk organik. Telah berhasil diisolasi enzim pectinase, selulase dan lakase termofilik di sumber air panas Gunung Pancar, Bogor. Kultur campuran juga telah dilakukan dengan melakukan campuran enzim rekombinan selulase dan xilosidase (GBtXy143B) menggunakan system batch flask. Hasil menunjukkan bahwa kedua campuran enzim tersebut dapat diekspresikan dengan aktivitas yang tidak berbeda dengan enzim tunggal masing-masing. Uji pendahuluan ini selanjutnya akan diujicobakan pada skala bioreactor 1,5 mL.

Actions (login required)

View Item