Lailatul Muniroh, SKM.,M.Kes and Santi Martini, Dr., dr.,M.Kes and Triska Susila Nindya, SKM.,MPH (Nutrition) (2012) Potensi Penggunaan Ekstrak Daun Jintan (Plectranthus Amboinicus) Untuk Pengobatan Pasien Gout Artritis Dengan Diet Tinggi Purin. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)
Text (FULLTEXT)
POTENSI PENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN JINTAN UNTUK PENGOBATAN PASIEN GOUT .pdf Download (1MB) |
Abstract
Tumbuhan jintan (Plectranthus amboinicus) dikenal masyarakat sebagai tanaman obat bernama bangun-bangun dan digunakan secara tradisional sebagai obat anti asma. batuk kronis, bronchitis dan obat penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau kuman. Penelitian ini merupakan tahap praklinik dari penelitian mengenai pengobatan penderita gout arthritis dengan ekstrak daun Jintan. Tujuan penelitian adalah menganalisis aktivitas ekstrak daun Jintan (Plectranthus amboinicus) dan mengetahui efek toksisitas akut pada tikus putih (Ratlus norvegicus) yang diinduksi arthritis. Ekstrak diperoleh dari daun Jintan segar yang disarikan dengan metode maserasi ethanol 96%, kemudian diidentifikasi dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KU). Tikus Putih (Rattus norvegicus) galur wistar berumur 2-3 bulan digunakan sebagai hewan percobaan, dibagi menjadi 5 kelompok: Kontrol (plasebo), perlakuan induksi arthritis (P1), perlakuan induksi artritis dan ekstrak daun jintan dosis 19 g/kgBB (P2), perlakuan induksi artritis dan ekstrak daun jintan dosis 38 g/kgBB (P3) dan kelompok perlakuan dengan obat pembanding allopurinol 2,5 mglkgBB (P4). Induksi artritis dilakukan dengan menggunakan Oxonic Acid (OA) 1,5% dan Uric Acid (UA) 2% intraperitoneal selama 15 hari dan pemberian ekstrak daun jintan dan allopurinol selama 7 hari pasca induksi OA & UA. Sampel darah diambil sebelum dan sesudah perlakuan untuk mengukur konsentrasi Monosodium urea (MSU). Selanjutnya dilakukan uji toksisitas akut untuk mengetahui dosis LD50 ekstrak daun Jintan dengan menggunakan tikus putih Wistar. Hasil penelitian rnenunjukkan ekstrak daun jintan mempunyai kandungan. fraksi relatif antara lain senyawa Flavonoid, Saponin, Polifenol, Terpen (minyak atsiri) dan Antrakuinon. Terjadi pembentukan radang pada persendian metacarpal dan gejala klinis gangguan lokomosi ekstremitas mulai hari ke-15 pasca induksi pada kelompok perlakuan dan obat pembanding. Uji aktivitas kelompok perlakuan P2 dan P3 menunjukan penurunan konsentrasi Monosodium Urea (MSU) secara nyata (p<0.05), sedangkan pada kelompok perlakuan P1 dan kontrol tidak ada perbedaan yang nyata (p>0.05) sebelum dan sesudah perlakuan. Uji toksisitas akut ekstrak daun jintan dengan rentang dosis 1900 mglkgBB sampai dengan 5000 mg/kgBB tidak menimbulkan kematian 50% dan tidak ada gejala toksik balk berupa gangguan syarafi dan penurunan aktivitas pada semua kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak daun Jintan secara kualitatif mempunyai kandungan zat aktif dalam fraksi relatif berupa Flavonoid, Saponin, Polifenol, Terpen dan Antrakuinon. Pemberian ekstrak daun jintan selama 7 hari menurunkan konsentrasi Monosodium Urea (MSU) pada kelompok tikus yang diinduksi arthritis. Uji toksisitas akut ekstrak daun jintan tidak diperoleh dosis LD50 dan termasuk dalam golongan bahan yang "praktis tidak toksik".
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA601-602 Food and food supply in relation to public health | ||||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Gizi Kesehatan | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Sulistiorini | ||||||||
Date Deposited: | 30 May 2022 03:59 | ||||||||
Last Modified: | 30 May 2022 03:59 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/116561 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |