MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA (2019) Ekstrak etanol 96% dari Bekatul, Komposisi yang Mengandungnya dan Penggunaannya sebagai Tabir Surya. IDP000056277.

	Text (FULLTEXT) C-32 PATEN.pdf Download (1MB)
	Text (KUALITAS KARIL) C-32 Kualitas Karil.pdf Download (599kB)

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman yang terus mendominasi hasil produksi komoditi utama pertanian di Indonesia. Proses penggilingan padi menjadi beras menghasilkan produk samping diantaranya dedak dan bekatul. Dedak merupakan lapisan sebelah luar butiran padi. Sedangkan bekatul adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi termasuk sebagian kecil endosperm berpati. Namun karena alat penggilingan padi tidak memisahkan antara dedak dan bekatul, maka umumnya dedak dan bekatul bercampur menjadi satu dan disebut dengan dedak atau bekatul saja. Pada proses penggilingan padi yang berkadar air 14% akan dihasilkan rendemen bekatul sebanyak 8-10%. Pada bekatul ini terdapat minyak yang disebut sebagai Rice Bran Oil (RBO) sebanyak 15-25% yang mengandung protein, lemak, vitamin, mineral serta antioksidan alami seperti tokotrienol, γ-oryzanol dan polifenol. Fraksi yang tidak tersabunkan dari minyak bekatul mengandung 1,5–2 % γ-oryzanol yang merupakan ester ferulat dari triterpen alcohol dan fitosterol (Hadipernata, 2007). Ekstraksi menggunakan pelarut merupakan metode ekstraksi yang potensial untuk mengambil minyak dari bekatul. Proses ini dilakukan dengan cara menggunakan panas yang cukup untuk mengekstraksi minyak tapi tidak merusak protein yang terkandung di dalamnya. Proses pemanasan ini diikuti oleh pendinginan kering yang partial sehingga bekatul akan tertinggal dalam bentuk butiran granul pada saringan (US patent no 2727914). Aktivitas antioksidan γ-oryzanol lebih kuat dibandingkan vitamin E yang juga banyak terkandung dalam minyak bekatul pada oksidasi kolesterol secara in vitro (Xu et al., 2001). Dengan aktivitas antioksidannya yang sangat tinggi dari γ-oryzanol dan antioksidan lain yang terkandung di dalamnya, RBO ini akan mampu melindungi kulit dari stress oksidatif yang disebabkan oleh radiasi UV. Sekaligus dapat meningkatkan kelembaban kulit dikarenakan kandungan lemaknya yang tinggi (Vorarat, 2010) Epidermis kulit dapat menjadi gelap (tan) disebabkan karena paparan sinar UV. Radiasi sinar UV-B yang mempunyai panjang gelombang 280-320 nm dapat menyebabkan erythema dan kulit terbakar (skin burning). Sedangkan radiasi sinar UVA yang mempunyai panjang gelombang 320-400 nm dapat menyebabkan hilangnya elastisitas kulit, dan wringkling, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penuaan dini (premature aging).

Actions (login required)

View Item