Denny Ardianto, -
(1999)
Berbagai Faktor Dominan Yang Berkaitan Dengan Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Pada Angkutan Umum (Bemo) di Surabaya.
Laporan Penelitian.
LEMBAGA PENELITIAN UNAIR, SURABAYA.
(Unpublished)
Abstract
Kecelakaan lalu lintas selalu membawa kerugian baik jiwa maupun materi atau cacat badan. Kecelakaan lalu lintas karena timbul karena beberapa faktor yaitu faktor perilaku manusia., faldor lingkungan dan faktor kendaraan pendukung lainnya. Angka kecelakaan Ialu lintas di Kotamadya Surabaya cenderung mengaIami peningkatan dari tahun -ketahun pada tahun 1995-1997 pada tahun 1995 (34 kasus) tahun 1996 ( 44 kasus ) dan tahun 1997 ( 51 kasus ) kecelakaan lalu lintas pada keadaraan umum ini terulama jenis bemo banyak dipengaruhi oleh faktor faktor manusia (pengemudi, lingkungan terutama jalan dan jenis kendaraan) .
Penelitian ini dilakukan secara croseksional termasuk penelitian deskripstifs bermaksud untuk mengetahui gambaran tentang situasi atau kejadian yang ada Dari segi waktu penelitian ini adalah secara "crosseksional " lokasi di Surabaya waktu pengambilan data pada bulan Oktober 1998 dan Januari 1999 populasi peneltian adaIah para pengmudi bemo yang pernah mengalami atau sedang mengalami kecelakaan lalu lintas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor umur, pendidikan pendapatan masa kerja pengemudi bemo kecepatan rata-rata jumlah tanggungan keluarga dan jenis SIM tidak berpengaruh besar terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas. Faktor perilaku pengemudi menjadi faktor yang dominan yaitu (76,%) sedang faktor lingkungan (12%) sedangkan faktor lain-lainnya.
Faktor perilaku manusia dipengaruhi oleh emosi , kejiwaan untuk mengejar setoran (52% ) kelelohrul ( 14%) minum obat (10) dan mengantuk (6%).Faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian kecelakaan Ialu lintas adaIah rusak, licin (64%) penyebrang sembarang tempat (16,0010) rambu Ialu Iintas (12,0%) Jenis kendaraan adalah Suzuki carry (80%) tahun pembuatan kendaraan tahun 1970 (12%) yrulg terbanyak adalah pembualan 1992 (56%) jenis ini tidak banyak pengaruhnya terjadinya kecelakaan karena pengemudi mempunyai perilaku merubah kapasitas penumpang rata 15 orang seharusnya 12 orang
Pola pencarian pengobatan kecelakaan Ialu lintas banyak di lakukan ke Rumah Sakit (30%) kedokter swosta (24%) ke Puskesmas (16,0%).
Disarankan perlu adanya pembinaan para pengemudl agar mematuhl peraturan lalu l intas dengan mengadakan penataran Ialu Iintas para pengemudi bemo dan memberi Sanksi yang tegas poda pengemudi bemo yang melanggar. Kepada Satlantas dlharap memperketat jenis SIM untuk kendaraan penumpang umum khususnya bemo.
Actions (login required)
|
View Item |