ANGELIA RACHMANIAR, 30516159 (2009) TANGGUNG GUGAT ATAS PEMBATALAN RENCANA PERKAWINAN SECARA SEPIHAK OLEH CALON PENGANTIN PRIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2009-rachmaniar-10928-fh1350-k.pdf Download (287kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-rachmaniar-10018-fh13509.pdf Restricted to Registered users only Download (529kB) | Request a copy |
Abstract
Bahwa di antara kedua calon pengantin dapat dikatakan memiliki hubungan hukum, jika saat dilakukannya pembatalan rencana perkawinan, telah dilakukannya pemberitahuan kawin kepada Pegawai Pencatat diikuti dengan pengumuman kawin. Dengan adanya pemberitahuan dan pengumuman kawin ini calon pengantin wanita dapat menuntut ganti rugi atas kerugian yang telah dideritanya akibat pembatalan rencana perkawinan oleh calon pengantin pria tersebut. Sebaliknya, apabila saat dilakukannya pembatalan rencana perkawinan, belum dilakukannya pemberitahuan dan pengumuman kawin maka di antara kedua calon pengantin tidak terdapat hubungan hukum. Upaya hukum yang dapat dilakukan calon pengantin wanita adalah dengan mengajukan gugatan atas dasar Wanprestatie (pasal 1243 BW) atau dengan gugatan Onrechtmatigedaad (pasal 1365 BW). Gugatan Wanprestatie dapat dilakukan, jika di antara kedua calon pengantin terdapat hubungan hukum sebelumnya. Dalam hal ini hubungan hukum itu baru akan ada, jika saat dibatalkannya rencana perkawinan tersebut ternyata telah dilakukannya pemberitahuan kawin kepada Pegawai Pencatat yang diikuti dengan Pengumuman Kawin. Selain itu, gugatan Onrechtmatigedaad juga dapat dilakukan apabila yang terjadi sebaliknya, yaitu jika saat dibatalkannya rencana perkawinan tersebut belum dilakukannya pemberitahuan dan pengumuman kawin, karena dalam hal ini di antara para pihak masih belum terdapat hubungan hukum. Calon pengantin wanita selain dapat menyelesaikan sengketanya dengan cara melalui pengadilan (litigasi), yaitu, dengan menggugat berdasarkan Wanprestatie atau Onrechtmatigedaad, namun juga dapat menyelesaikannya di luar pengadilan (non-litigasi), yaitu, dengan penyelesaian sengketa alternatif melalui mediasi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FH 135 / 09 Rac t | ||||||
Uncontrolled Keywords: | MARRIAGE LAW | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K623-968 Civil law > K625-709 Persons > K670-709 Domestic relations. Family law K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K7000-7720 Private international law. Conflict of laws > K7120-7197 Persons > K7155-7197 Domestic relations. Family law > K7157-7179 Marriage. Husband and wife |
||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Hatra Iswara | ||||||
Date Deposited: | 27 Jul 2009 12:00 | ||||||
Last Modified: | 28 Jul 2016 05:21 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/11820 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |