WAHYU ADITYA, 030610213 (2010) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PERBUATAN DEBT COLLECTOR YANG DIDUGA TERKAIT DENGAN PASAL-PASAL 335, 310 DAN 315 KUHP. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-adityawahy-17687-fh2591-k.pdf Download (303kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-adityawahy-14838-fh25910.pdf Restricted to Registered users only Download (747kB) | Request a copy

Abstract

Seiring dengan kebutuhan akan kredit tersebut, manusia mulai membuat lembaga penyimpanan dan peminjaman uang. Salah satu lembaga yang merupakan lembaga penyimpanan dan peminjaman uang tersebut adalah bank. Untuk melakukan penagihan pada kreditur, bank sering kali menggunakan jasa debt collector. Tetapi dalam penagihannya sering sekali debt collector melakukan perbuatan melawan hukum dengan melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Perbuatan yang mungkin dilakukan oleh debt collector ketika melakukan penagihan ternyata tidak hanya perbuatan tidak menyenangkan. Dalam prakteknya debt collector juga dapat melanggar Pasal 310 dan 315 KUHP yaitu tentang penghinaan dan penghinaan ringan.Berdasarkan putusan nomor 1031/PID.B/2009/PN. SBY penulis berpendapat sama dengan hakim dalam memutus perkara ini. Karena dalam kasus ini terdakwa memang secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang disangkakan kepadanya. Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa terdakwa telah memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalam pasal 315 KUHP yaitu Barangsiapa,, Melakukan penghinaan yang tidak bersifat mencemar, dengan lisan secara langsung dihadapan orang itu sendiri. Tetapi bila ternyata bentuk bentakan maupun tendangan yang dilakukan oleh terdakwa membuat korban secara psikologis tertekan dan terpaksa melakukan sesuatu untuk terdakwa maka bisa saja terdakwa dikenakan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.

Actions (login required)

View Item