DANIEL CH. TARIGAN, 030610283 (2010) PERSAINGAN ANTARA HYPERMARKET DENGAN RITEL MODERN LAINNYA DAN DENGAN PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERSAINGAN USAHA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-tarigandan-18004-fh2851-k.pdf Download (304kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-tarigandan-15012-fh28510.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh PT Carrefour Indonesia, hypermarket terbukti telah mampu mempenetrasi pasar ritel consumer goods Indonesia. Peningkatan jumlah gerai yang terus bertambah membuktikan kemampuan hypermarket menjawab kebutuhan pasar. Namun sayangnya, pertumbuhan jumlah gerai tersebut tidak diikuti oleh pertumbuhan konsumen, sehingga terjadi persaingan yang sangat ketat dalam pasar ritel consumer goods. Hypermarket termasuk dalam kategori ritel modern menurut Perpres 112 Tahun 2008. Dengan demikian, secara kategorial, hypermarket adalah sejajar dengan supermarket, minimarket dan pusat perkulakan. Bertambahnya jumlah gerai yang tidak diikuti bertambahnya pasar, memaksa beberapa pelaku usaha ritel modern lain untuk “berbagi kue” dengan hypermarket. Di sisi lain, pasar tradisional juga merasakan efek dari ekspansi hypermarket. Namun belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mundurnya pasar tradisional disebabkan oleh ekspansi ritel modern khususnya hypermarket maupun ritel modern lainnya. Penelitian yang ada umumnya merujuk pada kebutuhan konsumen yang berubah dan semakin dinamis, yang tidak diimbangi oleh perbaikan pada pasar tradisional, sehingga pasar tradisional tidak menjawab kebutuhan konsumen di masa kini. Diperlukan solusi untuk permasalahan ini. Solusi yang dimaksud adalah pengkajian yang mendalam mengenai dasar masalah, untuk menentukan kebijakan yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini.

Actions (login required)

View Item