Efikasi Sulfadoxine-Pyrimethamine in vivo dan polimorfisme gen Plasmodium falciparum-Dihydrofo/ate Reductase dan Dihydropteroate Synthase dl Sel Pinang, Kabupaten Banjar Baru, Kalimantan Salatan

Sukmawati Basuki, - and Budiono, - and Fitriah, - and Yoes Priyatna Dachlan, - and Haruki Uemura, - (2009) Efikasi Sulfadoxine-Pyrimethamine in vivo dan polimorfisme gen Plasmodium falciparum-Dihydrofo/ate Reductase dan Dihydropteroate Synthase dl Sel Pinang, Kabupaten Banjar Baru, Kalimantan Salatan. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img] Text (LAPORAN PENELITIAN)
kk Lp . 154 10 Efi2.pdf

Download (3MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang masih sebagai masalah Kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di luar Jawa-Bali, berefek menurunkan kualitas sumber daya manusia yang menyebabkan menurunnya produktifitas sosial dan ekonomi yang pada akhimya berdampak pada ketahanan dan keamanan naslona!. Resistensi obat malaria merupakan kendala dalam pengendalian malaria dewasa ini. Penelitian malaria sangat dibutuhkan guna memberikan informasi berbasis kejadian terhadap program. Sulfadoxine Pyrimethamine adalah obat malaria lini kedua, sebagai obat pencegahan malaria, dan sebagai obat pencegahan malaria pada ibu hamil, yang dewasa ini diketahui adanya peningkatan resistensi dalam pengobatan falciparum malaria di beberapa Negara Asia dan Afrika. Kurangnya informasi adanya resistensi obat SP dalam penatalaksana pengobatan falciparum malaria di Indonesia, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan masukan terhadap program pengendalian malaria khususnya di Indonesia berbasis kejadian yang ada di daerah endemis malaria, dengan menggunakan metode: uji efikasi SP in vivo dan dalam kaitannya dengan polimorfisme gen Plasmodium falciparum-dihydropteroate synthase dan Plasmodium falciparum-dihydrofolate reductase di daerah endemis malaria, Sel Pinang, Kebupaten Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Diketemukan 2 penderita malaria falciparum dan vivax (mixed infection) pada bulan Oktober 2009. Setelah 7 hari pengobatan, masih terdapat parasit malaria pada sediaan tetes tebal darah kedua penderita dan satu penderita terdapat parasit malaria pada sediaan tetes tebal darah pada hari ke- 28 setelah pengobatan. Dari hasil sementara yang didapat menunjukkan kemungkinan adanya resistensi SP di daerah ini. Pemeriksaan molekuler akan dilaksanakan segera setelah reagen pemeriksaan yang dipesan tersedia. Pelaksanaan pengumpulan sampel masih berlangsung

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKA KK LP 154/10 efi
Uncontrolled Keywords: Efikasi SP in vivo, pOlimorfisme gen P. faiciparum-dhfr, polimorfisme gen P. faiciparum-dhps, daerah endemis malaria
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Parasitologi
Creators:
CreatorsNIM
Sukmawati Basuki, -NIDN0005026503
Budiono, -NIDN0003046406
Fitriah, --
Yoes Priyatna Dachlan, --
Haruki Uemura, --
Depositing User: Ani Sistarina
Date Deposited: 24 Jan 2023 02:36
Last Modified: 24 Jan 2023 02:36
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/119651
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item