Penanganan Amenore Sekunder Sindrom Stagnasi QI dan Stasis darah dengan terapi akunpuntur dan herbal kunyit (curcuma domestica Val)

Risca Damayanti Fansia, - (2011) Penanganan Amenore Sekunder Sindrom Stagnasi QI dan Stasis darah dengan terapi akunpuntur dan herbal kunyit (curcuma domestica Val). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
FK PT. 16-12 Fan p.pdf

Download (34MB)
Official URL: http:///lib.unair.ac.id

Abstract

Amenore sekunder atau Jing-Bi adalah keadaan tidak haid untuk sedikitnya 3bulan berturut-turut. Penyebab amen ore dapat fisiologik, endokrinologik, atauorganik, atau akibat gangguan perkembangan. Amenore dalam ilmu TCM(Traditional Chinese Medicine) disebut sebagai Jing-Bi disebabkan karenamalnntrisi, keadaan emosional (stress), perubahan lingkungan, dan beberapa penyakitorgan reproduksi lainnya.Kasus amenore sekunder dialami oleh pasien yang mengeluhkan tidak menstruasiselama 4 bulan. Pasien mengaIami keluhan tambahan yaitu adanya rasa nyeri padaabdomen bawah. Pasien tergolong amenore sekunder dengan diferensiasi sindromstagnasi Qi dan stasis darah pada hati.Amenore sebmder tersebut dapat ditangani dengan kombinasi terapi akupunkturdengan prinsip meningkatkan sirkulasi Qt, menghilangkan stasis darah, danmemulihkan siklus menstruasi. Terapi akupunktnr dilakukan dalam 5 kali perawatandengan merangsang titik-titik akupnnktur yaitu Zhongji (CV 3), Diji (SP 8), Hegu (LI4), Sanyinjiao (SP 6), Taichong (LV 3), Fenglong (ST 40), dan Guanyuan (CV 4).Selain itu, pasien juga mendapat terapi herbal yaitu kunyit yang memiliki efekestrogenik. Dalam pemberian herbal kunyit ditambahkan asam kawak yangkemungkinan dapat memperkuat efek peluruh haid, dan madu yang memilikikandungan vitamin dan mineral. Pemberian herbal kunyit diberikan dalam bentukdekokta (rebusan) kunyit asam dengan dosis kunyit sebanyak 21 gr, asam kawak 5 gr,madu 3 sdm, dan garam secukupnya, kemudian direbus dalam 750 mL air, laiudijadikan 600 mL. Rebusan tersebut diminum 3 kali sehari @ 200 mL.Pada pasien juga dilakukan upaya perbaikan gizi dengan pemberian susu kedelaisebanyak 30 gr yang dicampur dengan air hangat sebanyak 240 mL dan pemberianrebusan air kacang hijau dengan dosis kacang hijau sebanyak 30 gr dalam 300 mLair, laiu dijadikan 240 mL. Kedelai dan kacang hijau memiliki efek estrogenik. Hasilstudi kasus membuktikan bahwa terapi akupunktur dan herbal disertai dengan upayaperbaikan gizi yang dilakukan terhadap pasien dapat meluruhkan haid pada pasien.Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik akupnnktur dengantitik utama Zhongji (CV 3), Diji (SP 8), Hegu (LI 4), Sanyinjiao (SP 6), Taichong(LV 3), Fenglong (ST 40), dan Guanyuan (CV 4) serta pemberian herbal dekoktakunyit dapat meluruhkan haid pada pasien.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK FK PT 16/12 Fan p
Uncontrolled Keywords: Amenore sekunder, akupunktur, kunyit
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica
Divisions: 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Pengobat Tradisional
Creators:
CreatorsNIM
Risca Damayanti Fansia, -010810314A
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
ContributorWurlina Meles, --
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 08 Mar 2023 09:14
Last Modified: 08 Mar 2023 09:14
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/120391
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item