Raden Wisnu Dwijaya Kusuma, -
(2004)
Pengaruh Paparan Sinar Lampu Ge Chroma 50 terhadap Kepadatan Tulang Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus).
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Vitamin D merupakan vitamin mempunyai peran yang sangat penting untuk meningkatkan kepadatan tulang melalui efeknya terhadap metabolisme kalsium dan pada maturasi osteoblas. Terdapat berbagai sumber vitamin D yang dapat dengan mudah diperoleh dari alam. Namun sebelum vitamin D dapat memberikan efeknya tersebut, vitamin D hams diaktivasi terlebih dahulu dengan sinar ultraviolet.
Sumber sinar ultraviolet utama di alam ini adalah sinar matahari. Sinar matahari merupakan sumber sinar ultraviolet yang mudah diperoleh, terutama di daerah tropic seperti di Indonesia. Namun demikian, jumlah paparan sinar matahari yang diterima oleh setiap orang sangat bervariasi tergantung letak geografis, aktifitas dan pekerjaan seseorang. Selain itu paparan sinar matahari yang berlebihan dapat mengakibatkan efek samping terhadap kesehatan.
Beberapa penelitian telah mencoba mencari alternatif pengganti sinar matahari sebagai sumber ultraviolet yang dapat diperoleh setiap saat sesuai dengan kebutuhan. Beberapa jenis lampu telah didesain untuk dapat menghasilkan sinar ultraviolet dan telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hewan peliharaan akan sinar ultraviolet. Lampu GE Chroma 50 merupakan salah sate jenis lampu yang dapat menghasilkan ultraviolet. Lampu ini telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ultraviolet pada hewan peliharaan, namun belum banyak penelitian yang mempelajari lebih jauh tentang efek lampu tersebut terhadap kepadatan tulang.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh lampu GE Chroma 50 terhadap kepadatan tulang. Variabel kepadatan tulang yang diukur dalam penelitian ini adalah kepadatan tulang dengan alat DBM Sonic 1200 dan kadar alkaline phosphatase dalam serum.
Dalam penelitian ini digunakan 24 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok pretest, kelompok GE Chroma 50, dan kelompok kontrol posttest. Kelompok pretest tidak dilakukan perlakuan apapun, dikorbankan pada awal perlakuan, dan berflingsi sebagai data dasar penelitian, kelompok GE Chroma 50 mendapat paparan sinar GE Chroma 50, dan kelompok kontrol tidak dilakukan apapun. Pemaparan sinar GE Chroma 50 dilakukan selama 100 hari. Pengukuran kepadatan tulang dan alkaline phosphatase serum dilakukan pada akhir perlakuan.
Hasil uji multivariat (Manova) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepadatan tulang yang bermakna antara kelompok pretest (1475,88+28,69 m/detik) dengan kelompok GE Chroma 50 (1677,75+63,64 m/detik) dan kelompok kontrol posttest (1591,5+18,35 m/detik), juga antara kelompok GE Chroma 50 dengan kelompok kontrol posttest. Hasil uji multivariat juga menunjukkan adanya perbedaan bermakna nilai variabel alkaline phosphatase antara kelompok pretest (98,25+4,17 Wdl) dengan kelompok GE Chroma 50 (150+22,15 p/d1) dan antara kelompok GE Chroma 50 dengan kelompok control posttest (101,25+3,49 midi). Namun antara kelompok pretest dengan kelompok kontrol posttest tidak terdapat perbedaan yang bermakna alkaline phosphatase (p=0,445).
Dengan uji multivariat juga diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna antara perubahan kepadatan tulang antara kelompok GE Chroma 50 (201,87+63,64 m/detik) dengan kelompok kontrol posttest (115,62+18,35 m/detik) dengan tingkat kemaknaan p=0,03. Selain itu juga terdapat perbedaan yang bermakna pada perubahan serum alkaline phosphatase kelompok GE Chroma 50 (51,75+22,15p/dI ). dengan kelompok kontrol posttest (3+3,49 pidl) dengan tingkat kemaknaan p=0,00.
Dan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa paparan sinar ultraviolet lampu GE Chroma 50 dapat meningkatkan kepadatan tulang, dan paparan sinar ultraviolet lampu GE Chroma 50 dapat meningkatkan alkaline phosphatase dalam serum.
Actions (login required)
|
View Item |