Widowati Siswomihardjo, -
(1999)
Poliester EBP-2421 Sebagai Alternatif
Bahan Basis Gigitiruan: : Suatu kajian biokompatibilitas disertai uji sifat kimiawi, sifat fisis, sifat mekanis, dan sifat mikrobiologis.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Resin akrilik merupakan satu-satunya polimer yang sampai saat ini tetap digunakan sebagai bahan basis gigitiruan. Monomer sisa (senyawa metil metakrilat) yang terdapat pada akhir polimerisasi dapat bersifat iritatif bagi mereka yang sensitif terhadap metil metakrilat. Sebagai upaya mengembangkan bidang kedokteran gigi khususnya ilmu bahan, sudah saatnya dicarikan bahan alternatif lain bagi resin akrilik. Timbul pemikiran bahwa bahan alternatif tersebut adalah suatu polimer yang lebih aman bagi man usia, dengan sifat fisik mekanik yang lebih baik daripada resin akrilik, dan tentunya dengan harga yang lebih murah. Di lain pihak, terdapat polimer jenis lain yaitu poliester yang kegunaannya di bidang medik sudah sangat luas. Poliester EBP-2421 merupakan salah satu jenis poliester produk dalam negeri yang terdiri dari anhidrida ftalat, anhidrida maleat dan propilen glikol. Bahan tersebut biasa digunakan untuk membuat patung, sehingga pihak pabrik selama ini belum pernah mempertimbangkan sifat aman bahan tersebut sebagai biomaterial. Penelitian pendahuluan menunj ukkan bahwa poliester EBP-242 I dapat dibentuk menjadi basis gigitiruan. Masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah. apakah poliester EBP-242 I dapat menjadi bahan alternatifbagi resin akrilik sebagai basis gigitiruan? Tujuan penelitian addah untuk melakuka'1 kajian tentang biokompatibilitas poliester EBP-2421 pada tahap pre klinik. Penelitian biokompatibilitas yang dilakukan adalah uji tok:jsitas, uji karsinogenik, uji teratogenik dan uji hipersensitivitas. Penelitian dilengkapi dengan pemeriksaan mikrobiologi, pemeriksaan sifat kimia, sifat fisik dan sifat mekanik bahan. Penelitian bersifat eksperimental murni, selain dilakukan randomisasi dan terdapatnya kelompok pembanding, juga dilakukan pengujian terhadap perlakuan. Pemeriksaan dilakukan secara in vitro dan in vivo dengan pengamatan secara makroskopik dan mikroskopik. Pemeriksaan biokompatibilitas dilakukan pada tikus putih (Rattus norvegicus) dan kultur sel, sedangkan pemeriksaan mikrobiologi, dan sifat kimia fisik dan mekanik menggunakan lempeng poliester EBP-2421. Data yang didapat rata-rata mempunyai distribusi normal serta homogen, sehingga analisis statistik yang dilakukan pada dasamya adalah secara parametrik. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis variansi dengan taraf signifikansi a = 0,05. Hasil pemeriksaan poliester EBP-2421 dengan metoda kromatografi gas membuktikan konsentrasi monomer sisa yang tidak terdeteksi, selain itu poliester EBP-2421 tidak mengalami proses hidrolisis dalam rongga mulut. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa poliester EBP-2421 tidak bersifat toksik, tidak karsinogenik dan tidak menimbulkan efek teratogenik. Pemakaian poliester EBP-2421 tetap memungkinkan terjadinya hipersensitivitas, selain itu pennukaan poliester EBP-2421 tidak dapat bebas dari pertumbuhan Candida a/bicans. Sifat fisik dan sifat mekanik poliester EBP-2421 tidak sebaik resin akrilik Stellon, tetapi hal ini dapat diperbaiki dengan menambahkan silika 2,5 % daJam komposisi poliester EBP-2421.
Actions (login required)
|
View Item |