Pandu Tribakti, -
(1981)
Pengaruh Air Minum Berkadar Garam Tertentu Terhadap Pertumbuhan Berat Badan Ayam Pedaging Jantan.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Dengan meningkatnya konsumsi daging di kota kota besar maka daging ayam merupakan salah satu bahan pemenuhan yang tepat. Hal ini merangsang tumbuhnya peternakan ayam di kota besar dan sekitarnya yang merupakan pedesaan tepi pantai ai yang air tanahnya payau. Umumnya peternak ingin mendekati daerah pemasaran. Tetapi penyediaan air minum masih merupakan masalah yang perlu ditanggulangi, agar tidak ada persaingan penggunaan air antara manusia dan ternak. Untuk itu perlu diadakan penelitian penggunaan air untuk minum ternak yang bukan air minum manusia. Telah dilakukan peneli tian ten tang . pengaruh air minum
berkadar garam tertentu terhadap pertumbuhan berat badan ayam pedaging. Dengan menggunakan air PAM yang ditambah garam NaGl sehingga didapat kadar 0,25 , 0,5 dan 0,75 ~ sebagai
air minumnya. Sebagai obyek adalah ayam pedaging jantan umur sehari. Dari pengamatan pada pemeliharaan selama 6 minggu dan perhitungan statistik hasil penimbangan beret badan rata rata tiap kelompok yang berselang 3 dan 4 hari tiap minggunya , didapatlah suatu gambaran bahwa air minum yang berkadar garam tertentu itu berpengaruh terhadap pertumbuhan beret badan secara bermakna. Terbukti dengan uji F pada tarat kebermaknaan 5 %. Pengaruh perlakuan ternyata juga bervariasi pada tahap umur yang berbeda. Ini dibuktikan dengan uji t pada tarat kebermaknaan 5 %. Selama penelitian terjadi kematian . 13 ekor ayam. Adapun kematian yang terjadi akibat perlakuan, sebelumnya didahului dengan gejala klinis antara lain suka minum, kotoran yang lebih cair, terhuyung huyung disertai gangguan pernafasan
dan terjatuh. Pemeriksaan pasca mati didapat anasarka serta ascites, hydropericard, hyperaemi myocard, hyperaemi crop sampai usus, hepar kekuningan, hyperaemi ginjal dan hyper
aemi otak. Anasarka serta ascites bisa mengaburkan pengertian berat badan • Sebab kedua keadaan itu ikut tertimbang pada penimbangan berat badan. Tidak semua anggota kelompok yang air minumnya berkadar garam mematikan (AGIII) mengalami kematian. Hal ini merupakan masalah yang perlu diteliti lebih lanjut. Terutama tentang daya tahan tubuh yang berbeda pada tiap ayam.Basil penimbangan berat badan rata rata pada tiap kelompok digambarkan pada gra!ik pertumbuhan berat badan (gambar 2), dengan hasil pertumbuhan yang optimal pada kelompok AGI. Berturut kelompok AGII , AGIII dan AO. Kaadaan pertumbuhan yang optimal itu ternyata karena NaCl yang dikonsumsi kelompok AGI adalah yang paling mendekati kebutuhan normal.
Perlakuan selama penelitian ternyata juga memberikan pengaruh pada kebutuhan rata rata makan dan minum ayam per ekor per hari masing masins kelompok. Sejalan dengan penelitian, dilakukan juga pemerksaan kadar NaCl air sumur beberapa tempat dikota Surabaya (tabel 3),
ternyata ada air sumur yang kadar garamnya mendekati kadar NaCl air yang digunakan untuk penelitian. Dari keadaan itu, bisa ditarik manfaat untuk menggunakan air sumur berkadar garam tinggi sebagai air minum ayam. Bila penggunaan air hanya ditinjau dari kadar NaCl saja, basil penelitian bisa dipakai dasar dalam menggunakan air berkadar garam tinggi untuk minwn ayam · pedaging pada peternakan ayam didaerah yang air tanahnya payau.Kendati demikian, perlu dipertimbangkan kebasahan daging karkas seperti yang terdapat pada ayam yang diteliti. Hal terakhi r ini tentunya juga merupakan masalah.
Actions (login required)
|
View Item |