Umi Wulandari, -
(2000)
Efek Tindakan Akupunktur Yang Didahului Injeksi Kortison Asetat Terhadap Waktu Ketahanan Rasa Panas Pada Kelinci (Oryctholagus Cuniculus).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengamatl penurunan waktu ketahanan panas setelah tindakan akupunktur yang disebabkan oleh injeksi kortison asetat
yang mendahuluinya. Lima ekor kelinci jantan berumur 12 hingga 15 bulan dengan berat badan 2500 hlngga 3000 gram digunakan dalam penelitlan inl.
Disain percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (Complete Randomized Design) yang terbagi menjadi empat perlakuan dengan lima ulangan. Data dianalisis menggunakan Anallsis Ragam yang dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil. Kortison asetat diberikan secara intramuskular sebelum dilakukannya tlndakan akupunktur. Pada perlakuan I, hewan coba tidak dlinjeksi kortison
asetat. Perlakuan II, Ill dan IV, masing-maslng dlinjeksi kortlson asetat dengan dosis 2.5, 5 dan 12 mg/ekor. Pengukuran waktu ketahanan panas berdasarkan lama waktu hewan coba bertahan terhadap rangsangan panas yang dipaparkan sampai terjadlnya reflek menghindar. Waktu ketahanan
panas diukur setelah injeksi kortlson asetat dan setelah dilakukannya tindakan akupunktur.
Hasil penelitian menunjukkan kortison asetat yang diberikan secara intramuskular dilanjutkan pemberian rangsangan akupunktur menyebabkan penurunan waktu ketahanan panas pada kellnci.
Actions (login required)
|
View Item |