Tjatur Sunu Hadijanto
(1994)
Pengaruh Pemberian Ekstrak Cair Buah Pace (Morinda Citrifolia, Linn) terhadap Kesembuhan Ayam Buras yang Diinfeksi dengan Kuman Haemophillus Gallinarum.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penilitian bertujuan untuk mangetahui pengaruh ekstrak cair buah pace sebagai_kemoterapi pada ayam yang diinfeksi dengan kuman Haemophillus Gallinarum.
Sejumlah 170 okor ayam buras tipe petelur berumur 13 minggu dengan berat badan rataan 613,50 ± 49,88 g. Selama percobaan ayam teraebut diberi pakan komersial Broiler I, II. Konsentrat dan air minum dari Perusahaan Daerah Minum (PDAM) ad libitum ditambah vitachicke secara terukur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan Uji Jumlah Jenjang Wilcoxon dan Uji Kruskal-Wellis yang terbagi menjadi tiga perlakuan yang terdiri dari 24 ekor ayam dan setiap perlakuan terdiri dari 8 ekor. Perlakuan 1 diberi ekstrak cair buah pace 100 persen dosis 10 ml/kg BB/ekor setara dengun 5400 mg. berat kering buah pace, diberikan setiap 6 jam tiga kali sehari secara orals perlakuan 2 diberi sulfatiazol dosis awal 1 ml suspensi sulfatiano1 dilarutkan dalam 76 ml air minum diberikan selama 5 hari berturut-turut dan dilanjutkan dengan dosis "maintenance” 0,5 ml dilarutkan dalam 76 ml air minum dan dibertkan secara oral, Perlakuan 3 diberikan aquabides. Ayam percobean diberi vaksnasi ND den IB sebelumnya Pengobatan dilakukan pada 72 jam pasca infeksi, dan pengobatan berhenti pada hari ke 16,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah secara statistik dapat disimpulkan bahwa ekstrak cair buuh pace berperan dalam mengatasi infeksi Haemophillusgallinarum pada ayam. Ekstrak cair buah pace memiliki efek kemoterapoutik dengan memperlihatkan pengurangan tanda klinis,yang bermakna pada15 hari pasca pengobatan.
Actions (login required)
|
View Item |