Determinan Balita Stunting di Jawa Timur: Analisis Data Pemantauan Status Gizi 2017

Agung Dwi Laksono, - and Hario Megatsari, - (2020) Determinan Balita Stunting di Jawa Timur: Analisis Data Pemantauan Status Gizi 2017. Amerta Nutrition, 4 (2). pp. 109-115. ISSN 2580-9776

[img] Text (Full Text)
9_Artikel.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Kesesuaian Bidang Ilmu)
9_Kesesuaian.pdf

Download (342kB)
[img] Text (Turnitin)
9_Turnitin.pdf

Download (1MB)
Official URL: https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/index

Abstract

Latar Belakang: Stunting dalam kehidupan awal akan mempunyai konsekuensi fungsional yang merugikan, termasuk kognisi yang buruk dan tingkat pendidikan yang rendah. Variabel ini perlu diperhatikan karena menurut Unicef, ada faktor sosial budaya yang berperan dalam terjadinya permasalahan stunting. Penelitian ditujukan untuk menentukan determinan balita stunting di Jawa Timur. Metode: Penelitian menggunakan data sekunder survei Pemantauan Status Gizi tahun 2017 (PSG 2017). Dengan metode multi-stage cluster random sampling, diambil sampel 10.814 balita berusia 0-59 bulan. Varibel yang dianalisis terdiri dari variabel dependen status gizi balita, 7 variabel independen: tempat tinggal, umur balita, umur ibu balita, status perkawinan ibu balita, tingkat pendidikan ibu balita, dan status bekerja ibu balita. Penentuan determinan dengan menggunakan uji Regresi Logistik Biner. Hasil: Balita yang tinggal di daerah perkotaan 0,855 kali lebih memiliki risiko stunting dibandingkan dengan balita yang tinggal di daerah pedesaan (OR 0,885; 95% CI 0,798-0,980). Balita yang memiliki ibu dengan pendidikan SD ke bawah 2,206 kali lebih memiliki risiko stunting dibandingkan dengan balita yang memiliki ibu dengan pendidikan perguruan tinggi (OR 2,206; 95% CI 1,835-12,651). Balita yang memiliki ibu dengan pendidikan SLTP 1,676 kali lebih memiliki risiko stunting dibandingkan dengan balita yang memiliki ibu dengan pendidikan perguruan tinggi (OR 1,676; 95% CI 1,395-2,015). balita yang memiliki ibu dengan pendidikan SLTA 1,266 kali lebih memiliki risiko stunting dibandingkan dengan balita yang memiliki ibu dengan pendidikan perguruan tinggi (OR 1,266; 95% CI 1,058-1,514). Kesimpulan: Ada 4 variabel yang terbukti signifikan sebagai determinan kejadian stunting di Provinsi Jawa Timur, yaitu tempat tinggal, umur balita, umur ibu balita, dan tingkat pendidikan ibu balita. Kata Kunci: stunting, determinan, status gizi, gizi masyarakat

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: stunting, determinan, status gizi, gizi masyarakat
Subjects: R Medicine
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku
Creators:
CreatorsNIM
Agung Dwi Laksono, --
Hario Megatsari, -NIDN0012098204
Depositing User: Tn Chusnul Chuluq
Date Deposited: 09 Apr 2023 04:36
Last Modified: 09 Apr 2023 04:36
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/122687
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item