Hendra Gunawan, -
(2000)
Potensi Infusa Rimpang Temula Wak (Curcuma Xantlwrrhizae Roxb) Dalam Melindungi Hati Dari Zat Hepatotoksik Dltinjalj Dari Kadar Sgot Dan Sgpt Mencit (Mus Musculus) Jantan.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text
Hendra Gunawan_069512178_potensi Infusa Rimpang_FKH_2000.pdf
Download (17MB)
|
Abstract
Penelitian ini bert~juan untuk mengetahui pengaruh pemberian rimpang temulawak sebagai obat tradisional dalam melindungi hati dari kerusakan akibat penggunaan parasetamol. Sebagai hewan percobaan digunakan 24 ekor mencit jantan berumur tiga bulan dengan berat badan rata-rata 30 g. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terbagi menjadi empat kelompok perlakuan dengan enam ulangan . Perlakuan berupa pemberian infusa temulawak dengan bermacam-macam konsentrasi selama 6 hari berturut-turut, yaitu : 0% (PO), 5% ( P 1 ), 10% (P2) dan 20% (P3). Pada hari ke 4 - 6 semua mencit diberi parasetamol dengan dosis 1,09 g/kg BB/hari. Pengambilan darah dilakukan satu hari setelah pemberian parasetamol yang terakhir (hari ke tujuh). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rimpang temulawak sebagai obat tradisional, temyata mengakibatkan perbedaan kadar SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase) yang sangat nyata (P < 0,01 ) antara kelompok mencit yang diberi rimpang temulawak (PI , P2 dan P3) dengan kelompok kontrol yang tanpa diberi rimpang temulawak (PO). Dari hasil uji BNT 5% temyata pemberian infusa rimpang temulawak dengan konsentrasi 20% menyebabkan penurunan yang paling tinggi terhadap kadar SGOT dan SGPT yang tidak berbeda nyata dengan infusa 10% .
Actions (login required)
|
View Item |