HIZKIA OLIVER HUTAGALUNG, 030810295 (2014) PROBLEMATIKA RUANG LINGKUP PENGERTIAN PELAKU USAHA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2015-hutagalung-35752-7.abstr-i.pdf Download (94kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) FH. 14-15 Hut p.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB) | Request a copy

Abstract

Persaingan adalah hal yang tidak bisa dihindarkan dalam segala aspek kehidupan. Dunia usaha salah satunya yang tidak luput dari sebuah kompetisi atau persaingan. Persaingan usaha secara sehat dan kompetitif memang dibutuhkan karena akan diiringi dengan peningkatan kualitas barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen, namun saat para pelaku usaha mulai memakai cara-cara kotor dan bertentangan dengan hukum persaingan usaha maka dikhawatirkan akan mematikan kesempatan pelaku usaha lain dalam berusaha. Hal inilah yang memicu praktek monopoli dan iklim persaingan usaha tidak sehat secara kesuluruhan. Indonesia sangat melarang adanya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang tercermin dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (selanjutnya disebut UU No. 5/1999). Undang- undang ini disusun dengan memperhatikan keseimbangan pelaku usaha dengan kepentigan umum untuk tujuan menjaga kepentian umum dan melindungi konsumen. Dengan demikian terwujud iklim persaingan usaha yang kondusif di mana setiap orang memeliki kesempatan usaha sama besar. Pengertian dan peraturan tentang pelaku usaha yang telah diatur dalam uu persaingan usaha, berlaku juga terhadap pelaku usaha yang mengandung unsur-unsur asing. Berkaitan dengan pelaku usaha asing yang menjalankan kegiatan usahanya di dalam maupun luar Indonesia, belum diatur secara tegas dan jelas. Masalah lainnya terjadi ketika tidak adanya lembaga yang dapat mengeksekusi pelaku usaha asing yang berada di luar negeri. Oleh karena itu permasalahan tersebut dibahas dan memberi saran berupa ekstrateritorial agar hal tersebut dapat diatasi kedepannya.

Actions (login required)

View Item