MOUNTASE INDRIA RIMBAWATI, 039710241 U (2003) TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT TERHADAP PENUMPANG DENGAN MENGGUNAKAN ANGKUTAN SEWA KHUSUS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-rimbawatim-1243-fh1790-k.pdf Download (264kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 12829.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kegiatan pengangkutan penumpang dengan menggunakan angkutan sewa khusus didahului dengan adanya perjanjian pengangkutan antara penumpang dengan perusahaan angkutan sewa khusus selaku pihak pengangkut baik secara langsung maupun tidak langsung misalnya melalui kantor atau agen perusahaan angkutan sewa khusus, dan sebagai alat buktinya maka diberikanlah tiket pengangkutan kepada calon penumpang tersebut. Dengan adanya perjanjian pengangkutan ini akan melahirkan hak dan kewajiban dari kedua belah pihak yang hares dilaksanakan, adapun kewajiban bagi pihak pengangkut adalah menyelenggarakan pengangkutan dengar aman dan selamat sampai di tempat tujuan dan bagi penumpang berkewajiban untuk membayar jasa angkutan yang telah dipergunakannya. Jadi hak dan kewajiban yang dimiliki oleh kedua belah pihak dilaksanakan secara timbal balik, yang mana hak salah satu pihak adalah merupakan kewajiban bagi pihak yang lain. Didalam pengangkutan penumpang dengan menggunakan angkutan sewa khusus pengangkut selalu dianggap bertanggung jawab terhadap kerugian yang menimpa penumpang (prinsip tanggung jawab mutlak/absolute liability). Akan tetapi pengangkut dapat dibebaskan dari tanggung jawab tersebut apabila is dapat membuktikan bahwa kerugian itu bukan disebabkan karena kesalahan/kelalaian dari pihak pengangkut atau pegawai-pegawainya melainkan karena kesalahan/kelalaian dari si penumpang itu sendiri dan juga karena adanya keadaan memaksa (overmacht) yang tidak dapat dielakkan. Perusahaan angkutan sewa khusus sebagai pihak pengangkut tidak bertanggung jawab serta tidak memberikan ganti rugi apabila terjadi kerusakan ; kehilangan ; dan tertukarnya barang bawaan milik penumpang dengan barang bawaan milik penumpang yang lain, kecuali apabila penumpang yang menderita kerugian tersebut dapat membuktikan bahwa kerugian itu diakibatkan oleh kesalahan (kelalaian) dari pihak pengangkut atau pegawai-pegawainya.

Actions (login required)

View Item