CATUR SETYOWATI, -
(2007)
Pengaruh Kombinasi Intensitas Cahaya dan Lama Penyinaran Terhadap Efektifitas Penetasan Ephippia Daphnia sp.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Daphnia sp. (Crustacea : Cladocera) merupakan salah satu jenis pakan alarni yang digunakan sebagai pakan ikan air tawar. Telur dorman Daphnia sp. (ephippia) merupakan hasil reproduksi seksual Daphnia sp. Ephippia dapat diproduksi secara massal, dapat disimpan selama beberapa tahun dan tetap
sehingga dapat ditetaskan ketika ketersediaan Daphnia sp. berkurang. Ephippia Daphnia sp. yang viable merupalcan telur dorman Daphnia sp. yang dapat berkembang dan menetas. Penetasan ephippia Daphnia sp. dapat menggunakan rangsangan cahaya untuk mengaktivasi perkembangan embrio donnan di dalam ephippia Daphnia sp. hingga menetas. Penggunaan intensitas ca.haya yang dikombinasikan dengan lama penyinaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan derajat tetas ephippia Daphnia sp.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara intensitas cahaya dan lama penyinaran terhadap efektifitas penetasan ephippia Daphnia sp. dan mengetahui besar kombinasi intensitas cahaya dan lama penyinaran terbaik dalam penetasan ephippia Daphnia sp. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kegunaan ephippia sebagai bibit murni dalam kultur Daphnia sp. skala massal yang sangat diperlukan sebagai pakan ikan air tawar.
Metode penelitian menggunakan metode eksperimental. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan mengkombinasikan 5 perlakuan intensitas cahaya (faktor A), yaitu 800, 1200, 1600, 2000, dan 2400 lux; dengan 2 perlakuan lama penyinaran (faktor B), yaitu 12 dan 24 jam/hari, dengan 3 ulangan. Data hasil penelitian ini dianalisis menggunalcan analisis varian (ANAVA), dan jika terdapat pengaruh maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan derajat kepercayaan 95%.
Ephippia diperoleh dari kultur Daphnia sp., yang kemudian diinkubasi dalam lemari pendingin dengan suhu 5 ± 1°C selama 15 hari untuk mengakhiri masa dormansi. Penetasan ephippia Dapimia sp. dilakukan pada beaker glass berisi 50 ml air media campuran akuades dan air bekas kultur Daphnia sp. (1:1) yang telah diaerasi 12 jam sebelumnya. Jumlah ephippia yang ditetaskan dalam setiap beaker glass adalah 25 ephippia. Penelitian dilakukan selama 7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi antara intensitas cahaya dan lama penyinaran tidak mempenganihi viable ephippia Daphnia sp. (p>0,05), tetapi berpengaruh nyata terhadap derajat penetasan ephippia Daphnia sp. (p<0,05). Derajat penetasan ephippia Daphnia sp. tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan intensitas cahaya 2000 lux dengan lama penyinaran 12 jam/hari (80,12%). Kombinasi perlaktian intensitas cahaya 2400 lux dengan lama penyinaran 24 jamihari memberikan derajat penetasan terendah (28%). Parameter kualitas air media penetasan selama penelitian meliputi suhu air berada pada kisaran 26,80-27,90 °C; oksigen terlarut 3,03-4,76 mg/i; dan pH 7,18-7,81. Parameter kualitas air ini masih berada pada kisaran optimal untuk penetasan ephippia Daphnia sp.
Actions (login required)
|
View Item |