Eko Yudianto, E (2024) Berbagai Bentuk Penyimpangan Berahi pada Ternak dan Penanggulangannya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (835kB) |
|
Text (RINGKASAN)
2. RINGKASAN.pdf Download (1MB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (1MB) |
|
Text (PENDAHULUAN)
4. PENDAHULUAN.pdf Download (1MB) |
|
Text (ANATONI ALAT REPRODUKSI HEWAN BETINA)
5. ANATOMI ALAT REPRODUKSI HEWAN BETINA.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (2MB) | Request a copy |
|
Text (PUBERTAS)
6. PUBERTAS.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (MUSIM KELAMIN)
7. MUSIM KELAMIN.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BERAHI)
8. BERAHI.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (4MB) | Request a copy |
|
Text (PENYIMPANGAN BERAHI PADA TERNAK)
9. PENYIMPANGAN BERAHI PADA TERNAK.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (4MB) | Request a copy |
|
Text (CARA PENANGGULANGAN PENYIMPANGAN BERAHI)
10. CARA PENANGGULANGAN PENYIMPANGAN BERAHI.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (3MB) | Request a copy |
|
Text (KESIMPULAN)
11. KESIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only until 2026. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
12. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
Abstract
Secara anatomik, alat Yeproduksi hewan betina terdiri dari: (1) ovarium, yang menghasilkan telur, (2) saluran-saluran reproduksi, yaitu: tuba fallopii, uterus, cervix dan vagina, (3) alat kelamin bagian luar, terdiri atas: clitoris, dan vulva . Letak alat reproduksi hewan betina normal adalah: dibagian atas dibatasi oleh tulang rusuk, di bagian ventro caudal oleh crista ilium, di sebelah kanan oleh duodenum dan di sebelah kiri oleh limpa. Ovarium dan saluran reproduksi tergantung pada ligamentum yang bertaut pada dind i ng ruang abdomen. Pubertas adalah suatu keadaan dimana alat kelamin seekor hewan mulai berfungsi menghasilkan s p erma tozoa atau sel telur. Saat timbulnya pubertas pada tiap jenis ternak berbe da tergantung pada faktor-faktor genetik dan lingkungan. Dalam prakteknya untuk menentukan saat pubertas berdasarkan urnur dan sekali-sekali berdasarkan berat badan. Musirn kelamin adalah suatu musirn dalam satu t ahun dimana suatu jenis hewan menampakkan aktifitas perkawinan. Berdasarkan jarak antara musim kelarnin dengan rnusirn kelamin berikut nya atau berdasarkan jarak antara berahi dengan berahi berikut nya, beberapa jenis hewan digolongkan menjadi: monoestrus, polyestrus dan polyestrus bermusim. Sapi, kerbau, babi, domba dan kambing termasuk golongan polyestrus. Kuda dan domba di daerah kutub dan subtropis termasuk golongan polyestrus bermusim. Berahi adalah saat dimana hewan betina bersedia menerima pejantan untuk kopulasi. Timbulnya suatu berahi pada ternak betina ke berahi berikutnya disebut siklus berahi. Pada ternak betina timbulnya berahi terikat waktu oleh kerja hormon- hormon reproduksi, sehingga timbulnya berahi mempunyai jarak waktu tertentu dan jarak waktu tersebut tidak sarna pada jenis ternak yang satu dengan jenis ternak yang lain. Pada umumnya siklus berahi dibagi atas 4 fase, yaitu: proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Rata-rata ovulasi pada semua jenis ternak terjadi selama periode berahi atau sesudah akhir berahi. Gagal memperlihatkan gejala berahi tidak berarti tidak normal. Penyimpangan berahi bisa sebagai tidak berahi (anestrus), berahi tenang (subestrus) dan berahi terus menerus (nymphomania) atau berahi yang diperpanjang. Anestrus adalah gejala kegagalan reproduksi yang disebabkan oleh banyak kemungkinan yang berpangkal pokok pada terganggunya siklus reproduksi. Anestrus dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu anestrus dengan corpus luteum yang berfungsi s e cara normal dan anestrus dengan corpus luterum yang tidak berfungsi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | Reproduksi veteriner, penyimpangan berahi, hewan ternak | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF910 Other diseases and conditions |
||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | indah rachma cahyani | ||||||
Date Deposited: | 01 Jan 2024 10:56 | ||||||
Last Modified: | 01 Jan 2024 10:56 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/128914 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |